sosok Helmut Marko muda (formula1.com)
Mengutip The “forgotten” drivers of F1, aktivitas balap Helmut Marko dimulai dengan go-kart pada usia 10 tahun, sebelum beralih ke kendaraan yang lebih besar dan lebih cepat. Super Vee merupakan titik awal dari karier balapnya, dilanjut dengan Formula 3 pada 1969. Pada 1970, ia dan Rudi Lins sukses finis ke-3 pada Le Mans 24 Jam dengan mengemudikan Porsche 917 yang dibalut corak Martini Racing.
Pada tahun berikutnya, Marko bersama Gijs van Lennep berhasil finis paling awal pada balapan yang sama. Hasil ini merupakan prestasi balap terbaiknya, sebagaimana diberitakan SnapLap. Dalam balapan ini, Marko dan Van Lennep menciptakan rekor capaian jarak yang tidak terpecahkan hingga 2010.
Pada tahun yang sama, Marko membalap dengan menggunakan mobil Lola T212 milik Karl von Wend. Berkat kinerja Lola T212 yang berpadu dengan performanya dalam membalap, Marko memenangkan sejumlah balapan. Sebut saja Trofi Auvergne, Cape Town 3 Jam, dan 3 ronde Kejuaraan Mobil Sport 2 Liter Eropa.
Marko turut berpartisipasi sebagai pembalap untuk tim mobil sport milik Alfa Romeo. Dirinya menyabet posisi ke-2 pada Targa Florio dan Oesterreichring 1000 Km. Lebih lanjut, dirinya juga menyabet posisi ke-3 di Sirkuit Daytona dan pada Nuerburgring 1000 Km.
Pada 1971, Marko memulai debutnya di Formula 1. Momen spektakuler baginya ini terjadi pada Grand Prix Austria bersama BRM. Dalam balapan yang digelar di Sirkuit Oesterreichring ini, ia berhasil finis di posisi sebelas.
Sayangnya, karier mengemudi Marko berakhir dengan cepat dan prematur. Hanya setahun sejak debutnya di Formula 1, Marko harus menyingkir dari tiap aktivitas mengemudi karena insiden pada GP Prancis yang membuatnya kehilangan mata kirinya. Dia sampai harus dirawat di rumah sakit selama 2 bulan.
Bagaimana pun, insiden tersebut tidak membatasi gairah Marko di dunia balap. Dirinya kemudian bekerja untuk Renault Austria, lalu mengelola serangkaian tim balap dan menaungi sejumlah pembalap. Gerhard Berger, Karl Wendlinger, Helmut Koinigg, Hans Georg Burger, dan Markus Hottinger adalah beberapa pembalap yang kariernya dikelola Marko. Mengutip SnapLap, dirinya juga sempat bekerja untuk Ford.
Sebelum memasuki dunia balap internasional, Marko meraih doktor hukum. Selain itu, ia adalah pengusaha sukses yang tidak bisa jauh dari industri ini. Dirinya memiliki tim balap sendiri, RSM Marko, yang berkompetisi di berbagai kejuaraan. Beberapa di antaranya adalah Formula 3 dan Formula 3000.