Zaenal Abidin merupakan ayah dari peserta Audisi Umum PB Djarum 2025 asal Lombok, Muhammad Rofiqi Abidin (IDN Times/Margith Damanik)
Perjalanan menuju Kudus bukan hanya soal jarak, tapi juga soal keberanian. Zaenal bercerita bagaimana mereka dapat bantuan dari beberapa pihak. Termasuk cerita soal mereka naik kapal gratis ke Surabaya.
“Kita pertama berangkat dari rumah satu jam, dari rumah ke Pelabuhan Lembar satu jam. Kebetulan ada kawan yang kerja di pelabuhan. Dia bilang kawan itu, 'Nanti kalau Rofiqi mau pergi audisi Djarum, nanti naik kapal saya, saya kasih gratis.' Lama-lama kan sudah dekat waktu, saya tanya sama beliau, 'Pak, saya besok rencana serius kita mau pergi audisi PB Djarum. Saya mau naik kapal Bapak saja biar gratis.' Dia bilang, 'Oh siap, saya akan bantu'. Dia bilang itulah jalan saya mau membantu Rofiqi,” cerita Zaelan panjang lebar.
Mereka lalu naik kapal jam empat sore dan tiba di Tanjung Perak kisaran jam tiga sore keesokan harinya.
“Sampai sini ke kos Jati Kudus, Fatimah itu, Klinik Fatimah, jam 10 malam. Memang kita ada istirahat makan, terus sempat masuk sebentar ke Sunan Giri. Jadi pada itu, hari Sabtu kan itu tidak ada aktivitas, masih istirahat, kita jalan-jalan ke sini,” kata Zaenal.
Zaenal mengaku hanya membawa uang total tiga juta untuk berangkat, bertahan di Kudus, hingga akhirnya pulang ke Lombok lagi nantinya. Zaenal bercerita, bahkan istrinya membekali mereka dengan makanan dan camilan agar bisa menghemat selama di perjalanan dan di Kudus.
“Kemarin kita persiapan ke sini tiga juta. Sampai saat itulah kita masih belanja dengan uang tiga juta itu,” kata Zaenal. Pedihnya, uang itu pun didapatkan Zaenal dengan tidak mudah.
“Tiga juta itu kita pinjam lah. Kita pinjam dengan bayaran cicilan,” kata Zaenal. Tapi semua dilakukannya demi mewujudkan mimpi sang buah hati.