Davide Brivio (tengah) memeluk Valentino Rossi usai GP Republik Ceko 2008. (motogp.com)
Perjalanan Davide Brivio meniti karier dalam jajaran tim MotoGP telah dimulai sejak akhir 2001. Saat itu, Brivio didapuk sebagai manajer tim Yamaha setelah sebelumnya berada di WorldSBK dengan pabrikan yang sama. Brivio masuk ke MotoGP ketika kejuaraan mengalami transisi dari motor 500cc 2-tak menjadi empat-tak. Ketika itu, sebanyak empat tim pabrikan memakai motor 990cc 4-tak, salah satunya Yamaha.
Namun, masuknya Brivio sebagai manajer tim di Yamaha tak lantas mendatangkan kesuksesan. Yamaha justru harus melihat Honda meraih kesuksesan bersama Valentino Rossi yang meraih gelar juara pembalap pada 2002 dan 2003. Hal tersebut membuat Brivio berpikir untuk menjajaki negosiasi dengan Valentino Rossi agar mau bergabung dengan Yamaha.
Motorsport Magazine melansir Brivio mengunjungi Rossi di Ibiza pada Februari 2003. Brivio ingat bahwa idenya memboyong Rossi pada awalnya ditanggapi skeptis oleh orang-orang di Yamaha. Pasalnya, upaya tersebut berpeluang gagal terlaksana. Meski begitu, Yamaha memberi lampu hijau untuk Brivio bernegosiasi dengan Rossi yang pada akhirnya menciptakan sejarah di MotoGP.
Brivio bersama Yamaha merasakan kesuksesan yang luar biasa. Mereka mampu meraih lima gelar juara dunia pembalap. Rossi mempersembahkan empat gelar pada 2004, 2005, 2008, dan 2009. Sementara itu, Jorge Lorenzo merengkuh gelar juara pembalap pada 2010.