Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Carlos Sainz saat menjalani pekan balap GP Jepang 2025
Carlos Sainz saat menjalani pekan balap GP Jepang 2025. (commons.wikimedia.org/ Liauzh)

Williams memang tak meraih kemenangan sepanjang Formula 1 2025. Namun, tim yang berbasis di Grove, Inggris, tersebut mampu menunjukkan penampilan oke di kejuaraan. Itu terbukti dari pencapaian Williams yang berhasil menempati peringkat kelima di klasemen konstruktor.

Peningkatan hasil yang diperoleh pada tahun ini tak lepas dari peran Carlos Sainz dan Alexander Albon. Kontribusi kedua pembalap berbuah hasil manis di lintasan. Bahkan, James Vowles selaku kepala tim Williams tak segan memuji sinergi positif yang terbangun di antara Sainz dan Albon.

1. Williams menuntaskan Formula 1 2025 dengan bertengger di peringkat kelima klasemen konstruktor

Williams menorehkan peningkatan hasil di Formula 1 2025. Mereka mampu meraih dua podium yang semuanya dibukukan oleh Carlos Sainz. Pembalap asal Spanyol itu finis ketiga di GP Azerbaijan dan Qatar.

Itu menjadi capaian podium perdana Williams sejak terakhir kali pada 2021. Ketika itu, George Russell naik podium setelah mengakhiri balapan GP Belgia di posisi kedua. Selain itu, Williams untuk pertama kalinya meraup dua podium dalam satu musim balap sejak terakhir kali pada 2015. Pada momen tersebut, Williams mampu finis zona tiga besar sebanyak 4 kali dengan Felipe Massa dan Valtteri Bottas masing-masing mempersembahkan 2 podium.

Tak hanya podium, Williams juga lebih produktif mencetak poin sepanjang tahun ini. Williams mengantongi 137 poin dari 24 seri balap yang digelar yang menempatkan mereka di peringkat kelima pada klasemen konstruktor. Alex Albon mengoleksi 73 poin sehingga bertengger di peringkat kedelapan dan Sainz menempati peringkat kesembilan usai mengumpulkan 64 poin.

Perolehan poin tersebut meningkat pesat ketimbang tahun lalu. Williams hanya mampu meraih 17 poin dari 24 seri balap. Alhasil, mereka berada di peringkat kesembilan dengan keunggulan 13 poin atas Kick Sauber.

2. James Vowles memuji kerja sama Carlos Sainz dan Alex Albon yang berdampak pada performa Williams

Peningkatan hasil Williams di Formula 1 2025 membuat James Vowles terkesan. Pria asal Inggris tersebut menyoroti kerja sama yang terjalin antara Carlos Sainz dan Alex Albon. Kemitraan kedua pembalap terbukti mampu mendongkrak performa tim. Sainz dan Albon bekerja sama terkait setelan mobil meski keduanya sama-sama bersaing demi meraup poin lebih banyak.

"Sejak tes pertama yang kami lakukan bersama di Bahrain hingga ke Melbourne saat Sainz tak berada di dalam mobil, tetapi ia tetap bisa membantu tim. Keduanya bekerja sama dengan sangat bebas dalam hal pembahasan data dan arah penyetelan hingga ke balapan-balapan lainnya. Hubungan ini sebetulnya sejak awal sudah sekuat seperti akhir musim," kata James Vowles dalam video yang diunggah Williams Racing dilansir Motorsport.

Vowles tak menampik kerja sama antara Sainz dan Albon bisa mengubah dinamika tim. Apalagi, pembalap dan tim bisa berada dalam tekanan di tengah ketatnya kompetisi. Namun, sikap profesionalitas yang dimiliki kedua pembalap justru tak menimbulkan gejolak di internal tim.

3. Williams mendapatkan setelan mobil yang terpadu berbekal skema pemisahan pengaturan mobil yang cukup signifikan

James Vowles juga menegaskan Williams terbuka pada masukan yang disampaikan Carlos Sainz dan Alex Albon. Itu dilakukan demi mendapatkan setelan terbaik untuk mobil FW47. Vowles juga menekankan timnya tidak terjebak pada skema mengatur posisi finis pembalap karena tujuan utama Williams adalah meraih hasil sebaik mungkin.

Vowles mencontohkan hal yang terjadi selama pekan balap GP Australia 2025. Saat itu, Albon sebetulnya menemukan cara memaksimalkan mobil Williams, terutama saat melewati tikungan 3. Di sisi lain, Sainz memberi komentar tentang dirinya yang tidak bisa mengikuti jalur balap tertentu setelah sesi latihan pertama (FP1). Sainz dan Albon mendengar pendapat satu sama lain yang membuat keduanya bisa saling bahu-membahu dalam mengekstraksi performa FW47.

"Itu (GP Australia) adalah balapan pertama yang menandai awal hubungan tersebut dan terus berlanjut sepanjang musim. Ada hal-hal detail pada mobil Williams yang memungkinkan Albon membantu Sainz, begitu juga sebaliknya. Hal yang kami lakukan sekitar pertengahan tahun adalah mulai membedakan setelan mobil secara signifikan antara kedua mobil karena mereka terpaut beberapa milidetik," papar James Vowles dikutip Motorsport.

Skema perbedaan setelan mobil yang diambil Williams sejak pertengahan musim rupanya menghasilkan dampak positif. Williams mendapat masukan jujur dari pembalap setelah sesi latihan yang mendorong adanya setelan terpadu untuk mobil mereka. Hal tersebut diharapkan dapat terus dipertahankan pada musim mendatang.

Sinergi yang terbangun antara Carlos Sainz dan Alex Albon bisa menjadi modal penting bagi Williams menghadapi regulasi baru di Formula 1 2026. Jika hal tersebut dapat dipertahankan, bukan tidak mungkin Williams dapat bersaing di barisan depan secara lebih intens pada musim depan. Akankah Williams bisa meningkatkan performanya pada 2026? Kita tunggu saja!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAtqo Sy