Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-09-12 at 21.29.13.jpeg
Mantan atlet tunggal putra Indonesia, Shesar Hiren Rhustavito (IDN Times/Margith Damanik)

Intinya sih...

  • Alwi dan Ubed perlu didorong untuk mengapresiasi perkembangan mereka di level internasional, seperti meraih gelar juara dan debut di turnamen Super Series.

  • Menurut Vito, Alwi dan Ubed butuh banyak pengalaman bermain di level dunia untuk menempa diri dan belajar lebih banyak.

  • PBSI perlu segera mendorong regenerasi pemain tunggal putra Indonesia agar tidak terlambat setelah era Jojo-Ginting.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kudus, IDN Times - Mantan atlet tunggal putra Indonesia, Shesar Hiren Rhustavito berharap PBSI bisa lebih mendorong para pemain muda. Menurut Vito, sapaan akab Shesar Hiren, sudah bukan lagi waktunya tunggal putra Indonesia terus menggantungkan asa kepada Jonatan Christie atau pun Anthony Sinisuka Ginting.

Hingga Agustus 2025, baik Jojo maupun Ginting belum berhasil meraih  gelar juara. Adapun dua pemain yang menurut Vito bisa didorong lebih jauh adalah Alwi Farhan dan Moh Zaki Ubaidillah. 

1. Sudah waktunya Alwi dan Ubed didorong

Debut tunggal putra muda Indonesia, Moh. Zaki Ubaidillah di Piala Sudirman 2025 dalam fase Grup D (dok. PP PBSI)

Vito mengapresiasi perkembangan para pemain tunggal putra Indonesia. Alwi misalnya, yang berhasil meraih gelar juara di level Super 300 perdananya pada Macau Open 2025.

Atau ada pula pemain baru, Moh Zaki Ubaidillah atau yang akrab disapa Ubed. Setelah menyabet gelar Juara Asia Junior 2025, Ubed juga debut di Super 500 pertamanya, Hong Kong Open 2025.

“Kalau saya lihat untuk bulu tangkis Indonesia memang sudah harus ada regenerasi ya. Ubed Alwi itu udah harus di-push untuk pertandingan,” kata Vito ditemui di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (10/9/2025).

2. Mumpung masih muda

Alwi Farhan di 16 besar Hong Kong Open 2025 (dok.PP PBSI)

Menurut Vito, Alwi dan Ubed butuh banyak menempa diri lewat pertandingan. Banyaknya kesempatan turun berlaga yang diberikan untuk mereka membuat Alwi dan Ubed juga punya pengalaman berhadapan dengan pemain level dunia lebih sering.

“Mereka mencari pengalaman sama pemain-pemain yang udah matang. Itu pastinya perlu. Karena ya mumpung masih muda gitu. Jadi masih banyak waktu buat belajar ke depannya,” kata Vito.

3. Jangan sampai terlambat regenerasi

Mantan atlet tunggal putra Indonesia, Shesar Hiren Rhustavito (IDN Times/Margith Damanik)

Dorongan ini menurut Vito perlu segera dilakukan PBSI. Harapannya agar regenerasi tunggal putra Indonesia, khususnya di Pelatnas, tidak terputus.

“Jadi ya itu yang paling perlu diperhatikan untuk Indonesia ya. Karena istilahnya ada generasinya emas lah setelah Jojo (Jonatan Christie) dan (Anthony Sinisuka) Ginting,” kata Vito.

Editorial Team