Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Edy Rahmayadi menanggapi desakan agar mundur dari induk olah raga itu dan fokus memimpin Provinsi Sumatera Utara. Seperti yang diketahui Edy juga terpilih menjadi Gubernur Provinsi Sumut dalam Pilkada serentak 2018. Belum lagi Edy diketahui juga memiliki 51 persen saham timnas sepak bola Medan, PSMS.
Di acara "Mata Najwa" yang tayang pada Rabu malam (26/9), Edy tidak membantah memang ia melakukan rangkap jabatan. Tetapi, ia tegaskan hal tersebut tidak berpengaruh terhadap kinerjanya di PSSI.
"Saya akui ada rangkapan-rangkapan gitu, tapi sama sekali tidak (berpengaruh). Termasuk kejadian ini (tewasnya Haringga Sirla), saya ditanya sana-sini. Saya harus menunggu ada investigasi, setelah itu saya duduk dengan exco, diambil keputusan bulat baru diputuskan," ujar Edy semalam.
Ia pun juga meminta agar publik tidak kadung berpikiran negatif terhadap dirinya gara-gara ia merangkap jabatan. Lagipula, apa pun keputusan yang diambil di PSSI bukan semata-mata diputuskan oleh dirinya.
"Tetapi, diputuskan oleh exco," katanya lagi.
Lalu, apa komentar Edy kalau hasil investigasi membuktikan tewasnya suporter sepak bola gara-gara ia tidak fokus mengurus PSSI?