Jakarta, IDN Times - Ketua organisasi Anti-Doping Indonesia (IADO), Gatot Dewa Broto angkat bicara soal surat dari Badan Anti Doping Dunia (WADA) yang ditujukan ke Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo. Gatot menyatakan masalah ini muncul akibat keterbatasan anggaran yang dimiliki IADO.
Pasifnya IADO dalam memberikan sampel merupakan dampak dari kebijakan efisiensi anggaran pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Alasan tersebut, diakui Gatot, sudah disampaikan kepada WADA sebelumnya.