Yamaha dan Honda Punya Potensi Bangkit Berkat Konsesi pada 2025

Yamaha dan Honda menjadi pabrikan yang mendapatkan lebih banyak keuntungan dari sistem konsesi baru yang diperkenalkan MotoGP sejak akhir 2023. Itu didasarkan pada peringkat kedua pabrikan di aturan konsesi. Kondisi tersebut dimanfaatkan Yamaha dan Honda untuk memperbaiki kekurangan pada motor mereka demi bisa bersaing di kejuaraan.
Meski begitu, Yamaha dan Honda tak bisa langsung merasakan perubahan hasil dengan cepat. Aleix Espargaro menyebut butuh waktu bagi Yamaha dan Honda untuk mengubah nasib mereka di kejuaraan. Pembalap Aprilia itu menegaskan konsesi bukanlah tongkat sihir yang bisa mengubah performa tim dalam sekejap.
1. Yamaha dan Honda berada di peringkat D dalam konsesi baru MotoGP
Yamaha dan Honda saat ini menduduki peringkat D dalam sistem konsesi baru MotoGP. Mereka masuk ke peringkat tersebut berdasarkan persentase poin konstruktor musim 2023. Yamaha meraup 27 persen dari total poin konstruktor (196 poin), sedangkan Honda mendapatkan 25 persen (185 poin).
Crash melansir bahwa pabrikan yang mendapatkan persentase poin konstruktor kurang dari 35 persen menempati peringkat D. Kondisi tersebut membuat Yamaha dan Honda mendapat sejumlah keuntungan, seperti alokasi ban yang dipakai saat tes berjumlah 260 ban, memiliki jatah wildcard sebanyak 6 kali, serta alokasi mesin sebanyak 9 atau 10 buah. Selain itu, Yamaha dan Honda terbebas dari pemberlakuan engine freeze, pembaruan aero sebanyak dua kali, tes privat yang dilakukan oleh pembalap tes dan reguler, serta dapat tidak ada batasan jumlah sirkuit untuk tes privat.