Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Yuki Tsunoda saat menjalani pekan balap GP Jepang 2025. (commons.wikimedia.org/ Liauzh)

Formula 1 2025 bersiap menyongsong seri keenam yang berlangsung di Miami, Amerika Serikat, pada 2–4 Mei 2025. Seri tersebut tak hanya dinantikan penggemar, tetapi juga tim dan pembalap. Yuki Tsunoda termasuk yang tak sabar untuk menghadapi balapan pada akhir pekan ini.

GP Miami 2025 akan menjadi pekan balap keempatnya bersama Red Bull. Ia tentu mengincar hasil maksimal dalam balapan kali ini. Meski begitu, Tsunoda sadar dirinya butuh waktu lebih banyak untuk memahami RB21. Lantas, apa yang menjadi titik lemah Tsunoda dalam tiga balapan bersama Red Bull?

1. Yuki Tsunoda telah mencetak 2 poin dalam 3 balapan bersama Red Bull

Yuki Tsunoda mendapatkan kursi balap di Red Bull setelah pihak tim tak lagi memakai jasa Liam Lawson. Ia memperkuat tim yang dipimpin Christian Horner itu sejak GP Jepang yang notabene merupakan balapan kandangnya. Kursi balap Tsunoda di Racing Bulls kini diisi oleh Lawson.

Selama memperkuat Red Bull, Tsunoda telah dua kali masuk sesi kualifikasi ketiga (Q3). Adapun posisi start terbaiknya terjadi saat GP Arab Saudi 2025. Saat itu, pembalap bernomor mobil 22 itu menempati posisi kedelapan. Sayangnya, ia harus menyudahi balapan lebih cepat akibat mengalami insiden pada lap pertama.

Tsunoda meraih poin perdana bersama Red Bull di GP Bahrain 2025. Ia merampungkan balapan dengan menempati posisi kesembilan. Hasil tersebut membuatnya membawa pulang dua poin dari pekan balap tersebut.

2. Yuki Tsunoda menilai performa kualifikasi sebagai aspek yang perlu dibenahi

Performa Yuki Tsunoda dalam tiga balapan perdana saat berseragam Red Bull terbilang lebih baik ketimbang Liam Lawson. Ia telah mempersembahkan poin meski baru berjumlah dua poin. Hal tersebut berbeda dibandingkan pencapaian Lawson yang tak mampu meraup poin dalam dua balapan saat mengemudikan RB21.

Torehan tersebut tak lantas membuat Tsunoda berbangga diri. Ia menyadari ada aspek yang perlu ditingkatkan demi meningkatkan performanya di lintasan. Salah satu yang Tsunoda singgung adalah penampilan saat sesi kualifikasi.

“Aku rasa diriku senang dengan perkembangan sejauh ini dan kupikir kepercayaan diriku cukup tinggi. Namun, saat Anda berusaha 100 persen pada batas kemampuan ketika kualifikasi, yang Anda hadapi hampir pertama kalinya pada sesi tersebut, bukan? Itu karena kamu tidak benar-benar berusaha 100 persen sampai saat itu,” kata Yuki Tsunoda dilansir Motorsport.

Saat kualifikasi, aku merasakan perilaku baru dari mobilku dan terkadang tak bisa mengatasinya. Namun, aku tak bilang bahwa mobil itu sangat sulit. Itu hanya perlu waktu untuk memahami batasannya,” sambungnya.

3. Yuki Tsunoda menyadari adanya kesulitan saat mengemudikan RB21

Yuki Tsunoda tak berada dalam situasi yang mudah. Ia menjadi rekan setim Max Verstappen, pembalap pemilik empat gelar juara Formula 1 dengan gaya balapan yang sangat spesifik. Selain itu, Tsunoda juga mengemudikan mobil RB21 yang punya sejumlah masalah akibat adanya kesenjangan antara kondisi trek dengan data dari wind tunnel.

Walau demikian, Tsunoda memahami hal yang perlu dikerjakan agar dapat tampil maksimal di lintasan. Namun, ia tak menampik akan ada kesulitan yang muncul saat mengemudikan RB21. Kondisi tersebut bisa menyebabkan kecepatan mobil yang diinginkan sulit untuk diperoleh.

“Kadang kala Anda harus menerima kesulitan dari mobil tersebut. Terkadang, Anda merasa sedikit oversteer atau understeer. Jika waktu putaran masih bagus, kamu mungkin tetap berpegang pada arah tersebut,” ucap Yuki Tsunoda.

Tsunoda mampu mencetak tujuh poin di GP Miami 2024. Sebanyak satu poin berhasil didapat setelah finis kedelapan saat balapan sprint. Kemudian, Tsunoda meraup enam poin karena menuntaskan balapan grand prix di posisi ketujuh. Akankah Tsunoda kembali mendulang poin di GP Miami musim ini bersama Red Bull?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAtqo