Liverpool menurunkan tempo serangan pada babak kedua. Alhasil, Manchester City mampu mencatat 66 persen penguasaan bola. Meski begitu, Liverpool mampu mengontrol pertandingan dengan tidak membiarkan Manchester City membahayakan sisi pertahanan. Dilansir Fotmob, Manchester City memang mencatat persentase akurasi operan 91 persen pada babak kedua.
The Citizens hanya mampu melepaskan 2 tembakan mengarah ke gawang dari 7 percobaan dan hanya 1 yang membahayakan pertahanan Liverpool. Momen tersebut terjadi ketika bek Liverpool, Virgil van Dijk, melakukan kesalahan saat mengontrol bola yang akhirnya direbut Kevin De Bruyne. Sayangnya, pemain asal Belgia itu gagal mencetak gol setelah sepakannya dapat dihentikan kiper Liverpool, Caoimhin Kelleher. Di sisi lain, Liverpool dengan penguasaan bola 34 persen justru mampu melepaskan 8 tembakan dengan 3 di antaranya mengarah ke gawang, termasuk eksekusi penalti Mohamed Salah pada menit ke-78.
Kemenangan Liverpool atas Manchester City membuat peluang menjuarai EPL 2024/2025 makin terbuka. Sebab, The Reds kini menempati puncak klasemen sementara dengan perolehan 34 poin, unggul 9 poin dari peringkat kedua, Arsenal, yang baru mengoleksi 25 poin. Sementara itu, Manchester City turun ke posisi kelima lewat raihan 23 poin. Akankah Liverpool mampu menjaga konsistensi performa di semua kompetisi sampai akhir 2024/2025?