3 Tim Pernah Singkirkan Real Madrid di Perempat Final UCL sebelum 2025

Arsenal menghadapi ujian berat untuk meraih gelar juara Liga Champions Eropa 2024/2025. Setelah menyingkirkan PSV Eindhoven pada babak 16 besar, The Gunners harus bertemu sang juara bertahan sekaligus peraih gelar juara terbanyak, Real Madrid, di perempat final. The Gunners terlebih dahulu bertindak sebagai tuan rumah pada Rabu (9/4/2025) pukul 02.00 WIB sebelum datang ke Santiago Bernabeu pada pekan berikutnya.
Meski tak mudah, Arsenal tentu saja memiliki kans untuk menyingkirkan Los Blancos dan lolos ke fase selanjutnya. Sebab, kiprah Real Madrid di ajang ini pun tak selalu sempurna. Sebelum 2025, Los Blancos telah tiga kali tersingkir di perempat final. Berikut tiga tim yang pernah menyingkirkan Real Madrid di perempat final Liga Champions sebelum 2025.
1. Juventus menyingkirkan Real Madrid pada 1995/1996 dan keluar sebagai juara
Juventus menjadi tim pertama yang pernah menyingkirkan Real Madrid di perempat final Liga Champions. Momen tersebut terjadi pada 1995/1996. Tak sekadar melibas Real Madrid, Bianconeri juga berhasil keluar sebagai juara setelah mengalahkan Ajax Amsterdam di final.
Di perempat final, Juventus lebih dahulu kalah tipis dengan skor 0-1 saat bertandang ke Santiago Bernabeu pada leg pertama, Rabu (6/3/1996). Satu-satunya gol yang bersarang di gawang Angelo Peruzzi dicetak oleh Raul Gonzales pada menit 20. Memanfaatkan assist dari Michael Laudrup, bomber asal Spanyol tersebut melepaskan tendangan kaki kiri yang merobek gawang Bianconeri.
Di bawah asuhan Marcello Lippi, Juventus mampu membalikkan keadaan pada leg kedua, Rabu (20/3/1996). Alessandro Del Piero dan Michele Padovano yang dipasang di lini serang mampu membobol gawang Real Madrid yang dikawal oleh Santiago Cañizares pada menit 17 dan 53. Di sisi lain, pertahanan Bianconeri yang dikawal oleh Sergio Porrini tak mampu ditembus oleh Los Blancos. Laga ini juga diwarnai oleh dua kartu merah yang diterima oleh bek Real Madrid, Rafael Alkorta, dan bek Juventus, Moreno Torricelli.
2. Dynamo Kyiv menyingkirkan Real Madrid dengan agregat 3-1 pada 1998/1999
Musim 1998/1999 adalah periode terbaik bagi Dynamo Kyiv di Liga Champions. Sebab, itu menjadi satu-satunya musim ketika mereka mampu melaju hingga semifinal. Klub asal Ukraina tersebut bahkan sempat menyingkirkan Real Madrid di perempat final dengan agregat 3-1.
Diarsiteki oleh Valeriy Lobanovskyi, Dynamo Kyiv mampu menahan imbang Real Madrid dengan skor 1-1 di Santiago Bernabeu pada leg pertama Perempat final, Rabu (3/3/1999). Andriy Shevchenko membawa tim tamu memimpin lebih dahulu dalam duel tersebut lewat gol yang tercipta pada menit 54. Dua belas menit berselang, Los Blancos menyamakan kedudukan melalui tendangan bebas Predrag Mijatović.
Dynamo Kyiv tampil lebih ganas pada leg kedua, Rabu (17/3/1999). Andriy Shevchenko menjadi bintang dengan mencetak brace dan membawa tim tuan rumah menang 2-0. Ia sejatinya memiliki peluang untuk mencetak hattrick jika saja penaltinya tak ditepis oleh Bodo Illgner.
3. AS Monaco menyingkirkan Real Madrid di Liga Champions 2003/2004
Real Madrid mengalami kemunduran di Liga Champions 2003/2004. Setelah mampu melaju ke semifinal pada edisi sebelumnya, mereka terhenti di perempat final pada musim ini. Tim yang menghentikan langkah Los Blancos kali ini ialah AS Monaco.
Real Madrid yang bertindak sebagai tuan rumah pada leg pertama perempat final mampu meraih hasil positif. Tim besutan Carlos Queiroz mampu meraih kemenangan dengan skor 4-2 atas AS Monaco, Rabu (24/32004). Zinédine Zidane menjadi salah satu pencetak gol untuk Los Blancos dalam duel tersebut.
Namun, AS Monaco bangkit pada leg kedua, Rabu (7/4/2004). Didier Deschamps membawa anak asuhnya menang dengan skor 3-1. AS Monaco kemudian berhak melaju ke semifinal lantaran unggul dalam urusan gol tandang. Selanjutnya, AS Monaco berhasil lolos hingga final sebelum akhirnya kalah dari FC Porto di partai puncak.
Arsenal berpeluang menjadi tim keempat yang mampu menghentikan Real Madrid di perempat final Liga Champions. Namun, melibas Los Blancos di perempat final tentu saja tak secara otomatis membuat langkah The Gunners untuk meraih gelar juara menjadi mudah. Sebab, masih ada beberapa tim kuat lain yang siap menghadang mereka pada fase berikutnya.