4 Pemain Amerika Selatan yang Pernah Menjadi Top Skor Lazio

Intinya sih...
- Taty Castellanos menjadi harapan Lazio setelah kepergian Immobile
- Castellanos sudah mencetak 7 gol dalam 15 penampilan di musim 2024/2025
- Pemain Amerika Selatan sebelumnya yang menjadi top skor Lazio adalah Marcelo Salas, Hernan Crespo, Claudio Lopez, dan Hernanes
Lazio ditinggal Ciro Immobile pada musim panas 2024. Immobile meninggalkan Lazio usai mencetak 207 gol dalam 8 musim. Kepergian Immobile membuat Biancocelesti harus mencari pendulang gol andalan baru. Salah satu yang mulai menunjukkan tajinya pada awal 2024/2025 adalah Valentin "Taty" Castellanos.
Taty Castellanos adalah striker Argentina yang bergabung ke Lazio pada musim panas 2023. Pada musim pertamanya di Lazio, Castellanos hanya membuat 6 gol dalam 46 penampilan. Namun, ketajamannya meningkat pada 2024/2025. Baru 15 kali berlaga, Castellanos sudah melampaui koleksinya musim lalu dengan membuat 7 gol.
Castellanos pun untuk sementara menjadi pemain tersubur Lazio pada 2024/2025. Ia bisa menjadi pemain Amerika Selatan berikutnya yang merebut status top skor Lazio dalam semusim. Inilah empat pemain Amerika Selatan yang lebih dulu melakukannya.
1. Marcelo Salas menjadi top skor Lazio pada 1998/1999 dengan 23 gol
Pertama, ada Marcelo Salas, striker asal Chile yang berseragam Lazio pada 1998–2001. Lazio adalah klub Eropa pertama yang dibela Salas. Namun, ia tak butuh waktu lama untuk bersinar bareng Biancocelesti. Salas mengakhiri musim pertamanya sebagai top skor Lazio dengan torehan 23 gol di semua ajang.
Ketajaman Salas sukses membawa Lazio menjuarai Piala Winners 1998/1999. Itu adalah trofi Eropa pertama dalam sejarah mereka. Lazio lalu melengkapinya dengan trofi Piala Super UEFA 1999. Performa hebat Salas pun berlanjut pada 1999/2000. Ia mencetak 17 gol dan membawa Lazio menyabet Scudetto plus trofi Coppa Italia.
Pada musim terakhirnya di Lazio, Salas hanya mencetak delapan gol di semua ajang. Ia lalu meninggalkan Biancocelesti dengan catatan 48 gol dalam 3 musim. Salas lalu sempat membela Juventus selama 2 musim. Namun, ia gagal tampil maksimal bersama mereka meski merengkuh tiga trofi.
2. Hernan Crespo membela Lazio pada 2000–2002 dan dua kali menjadi top skor
Sejarah Lazio juga pernah diwarnai beberapa striker tajam asal Argentina. Salah satunya Hernan Crespo, yang membela Lazio pada 2000–2002. Meski tak bertahan lama, Crespo sukses bersinar bersama Lazio. Musim pertamanya saja sukses ia hiasi dengan torehan 28 gol di semua ajang.
Trofi Supercoppa Italia juga dimenangi Crespo pada musim debutnya di Lazio. Namun, Biancocelesti gagal berjaya di tiga ajang lain. Crespo lalu kembali menjadi top skor Lazio pada 2001/2002 dengan 20 gol. Sayangnya, kali itu tak ada trofi yang ia menangi.
Artinya, Crespo hanya memenangi satu trofi meski tajam bersama Lazio. Ia terpaksa dilepas Lazio pada musim panas 2002 karena masalah finansial yang mendera. Crespo pergi dari klub ibukota Italia itu dengan statistik hebat, 48 gol dalam 73 penampilan.
3. Claudio Lopez mencetak 17 gol bagi Lazio pada 2002/2003
Setelah ditinggal Hernan Crespo, Lazio masih memiliki striker tajam asal Argentina. Ia adalah Claudio Lopez, yang juga bergabung pada 2000. Lopez sempat menjadi tandem Crespo di lini depan Lazio. Namun, ketajamannya baru benar-benar nampak usai kepergian Crespo.
Lopez menjadi top skor Lazio pada 2002/2003 dengan 17 gol di semua ajang. Ia juga melengkapinya dengan torehan 16 assist. Secara total, Lopez mencatat 40 gol dan 32 assist selama 4 musim membela Lazio. Ia juga turut mengangkat trofi Supercoppa Italia 2000 dan Coppa Italia 2003/2004.
4. Hernanes menjadi pemain tertajam Lazio pada 2010/2011 dengan 12 gol
Pemain Amerika Selatan terakhir yang menjadi top skor Lazio adalah Hernanes. Ia adalah gelandang serang asal Brasil yang berseragam Lazio pada 2010–2014. Bagi Hernanes, Lazio adalah klub Eropa pertamanya. Namun, ia langsung tajam bersama Biancocelesti sejak 2010/2011 dengan catatan 12 gol.
Hernanes pun menjadi pemain tersubur Lazio musim tersebut. Ia lebih subur dibanding para striker Lazio saat itu, termasuk Mauro Zarate dan Tomasso Rocchi. Hernanes juga konsisten mencetak dua digit gol dalam 3 musim pertamanya di Lazio. Saat hengkang pada Januari 2014, ia meninggalkan catatan 41 gol dalam 3,5 musim berbaju Lazio.
Setelah Hernanes, belum ada lagi pemain Amerika Selatan yang menjadi top skor Lazio. Predikat itu selalu direbut pemain Eropa dalam 13 musim beruntun. Mampukah Taty Castellanos memutus rentetan tersebut pada 2024/2025?