Jika menilik tujuannya, seperti yang dilansir dari situs resmi UEFA, Nations League diselenggarakan untuk membuat laga antarnegara Eropa lebih kompetitif. Pasalnya, selain Piala Eropa dan Piala Dunia, negara-negara di benua biru tersebut lebih sering melakoni laga persahabatan saja ketika jeda internasional dalam kalender FIFA.
Menurut UEFA, hal itu kerap kali menimbulkan pertandingan antara tim nasional dengan kekuatan yang tidak seimbang. Untuk itulah mereka membentuk kompetisi yang berformat liga dengan diisi oleh negara-negara di level yang sama. Namun, banyak pihak yang menilai Nations League tidaklah harus diadakan jika hanya untuk alasan tersebut.
Apalagi, dalam jeda internasional sudah diisikan oleh beberapa kompetisi resmi seperti kualifikasi Piala Eropa dan Piala Dunia yang memakan waktu dan persiapan. Melihat hal tersebut, para pelaku sepak bola sampai mengklaim Nations League sebagai kompetisi yang tidak masuk akal karena hanya membuat jadwal semakin padat saja.
Tidak berhenti sampai situ, mereka juga memiliki impresi yang buruk terhadap Nations League dengan menyebut kompetisi tersebut hanyalah ajang UEFA untuk meraup keuntungan semata, mengingat begitu besarnya sponsor dan hak siar yang membiayai liga.
"Kompetisi ini dibuat untuk menghisap fisik semua pesepak bola dan untuk meraup uang sebanyak-banyaknya," kesal Toni Kroos kepada UEFA.