Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Didier Deschamps (uefa.com)

Intinya sih...

  • Prancis melaju ke semifinal Euro 2024 setelah mengalahkan Portugal lewat adu penalti
  • Didier Deschamps menjadi pelatih pertama yang membawa Prancis dua kali menembus semifinal Euro
  • Pada edisi perdana Euro, Prancis diasuh Albert Batteux dan dilatih Michel Hidalgo pada 1984

Prancis berhasil melangkah ke semifinal Euro 2024 setelah mengalahkan Portugal melalui babak adu penalti. Sebelumnya, kedua tim tak ada yang mampu mencetak gol sepanjang 120 menit. Pada semifinal, Prancis sudah ditunggu Spanyol yang menyingkirkan tuan rumah, Jerman.

Kesuksesan Prancis melangkah ke semifinal tak bisa lepas dari sosok Didier Deschamps. Bagi Deschamps, ini merupakan kali kedua membawa Prancis lolos ke semifinal Euro setelah 2016. Hal itu membuat Deschamps menjadi pelatih pertama yang membawa Prancis dua kali menembus semifinal Euro.

Sebelum Deschamps, terdapat empat pelatih lain yang pernah membawa Les Blues lolos ke semifinal. Bahkan, dua di antaranya berhasil mengantar Prancis menjadi juara.

1. Albert Batteux gagal membawa Prancis menjadi juara pada 1960

Albert Batteux (fff.fr)

Prancis merupakan tuan rumah Euro edisi perdana pada 1960. Menariknya, ketika itu Euro hanya diikuti oleh empat tim sehingga langsung memasuki semifinal. Selain Prancis selaku tuan rumah, ketiga tim lainnya adalah Uni Soviet, Yugoslavia, dan Cekoslovakia. Pada edisi perdana tersebut, Prancis diasuh Albert Batteux yang sebelumnya membawa Prancis meraih medali perunggu Piala Dunia 1958.

Menghadapi Yugoslavia, Prancis sempat berada di atas angin setelah unggul 3-1 hingga menit ke-53. Namun, Yugoslavia secara menakjubkan mampu membalikkan kedudukan menjadi 5-4 yang membuat Les Blues gagal melangkah ke final. Prancis juga kembali takluk 0-2 dari Cekoslovakia pada perebutan peringkat ketiga.

2. Michel Hidalgo membawa Prancis juara di tanah sendiri pada 1984

Michel Hidalgo mengangkat trofi Euro 1984. (twitter.com/FIFAWorldCup)

Prancis kembali menjadi tuan rumah pada 1984. Ketika itu, Les Blues dilatih Michel Hidalgo yang pernah membawa Prancis meraih peringkat ketiga Piala Dunia 1982. Selain sebagai tuan rumah, Prancis juga difavoritkan menjadi juara karena diisi deretan pemain hebat, macam Alain Giresse, Luiz Fernandez, Jean Tigana, Didier Six, hingga Michel Platini.

Usai tampil sempurna pada fase grup menghadapi Belgia, Denmark, dan Yugoslavia, Prancis sudah ditunggu Portugal pada semifinal. Melalui pertandingan ketat hingga babak perpanjangan waktu, Prancis berhasil menaklukan Portugal dengan skor 3-2. Hidalgo kemudian menjadi pelatih pertama yang membawa Prancis menjadi juara usai mengalahkan Spanyol dengan skor 2-0 pada partai final.

3. Aime Jacquet berhasil membawa Prancis menembus semifinal pada 1996

Aime Jacquet (uefa.com)

Usai menjadi juara pada 1984, Prancis tampil buruk dalam dua edisi berikutnya. Les Blues gagal lolos ke putaran final pada 1988 dan terhenti pada fase grup empat tahun berselang. Untuk mengembalikkan kejayaan Prancis pada Euro 1996, Aime Jacquet ditunjuk sebagai pelatih.

Di bawah arahan Jacquet, Prancis berhasil menjadi pemuncak Grup B. Mereka kemudian menang atas Belanda melalui drama adu penalti pada perempat final. Sayang, kisah manis Jacquet bersama Prancis terhenti pada semifinal di tangan tim kuda hitam, Ceko, melalui babak adu penalti. 

Keberhasilan menembus semifinal Euro 1996 menjadi awal dari masa keemasan Jacquet bersama Prancis. Ia kemudian berhasil membawa Les Blues menjadi juara Piala Dunia 1998 di kandang sendiri. Usai menjadi juara, Jacquet memutuskan untuk melepas jabatan sebagai pelatih Prancis.

4. Roger Lemerre mempersembahkan gelar juara bagi Prancis pada 2000

Roger Lemerre (twitter.com/EURO2024)

Roger Lemerre merupakan asisten Aime Jacquet ketika Prancis menjadi juara Piala Dunia 1998. Ia kemudian dipromosikan sebagai pelatih utama setelah Jacquet memutuskan pensiun. Di bawah kendali Lemerre, Les Blues berhasil tampil apik pada Euro 2000.

Pada fase grup, Prancis hanya mampu menjadi runner-up di bawah tuan rumah, Belanda. Mereka kemudian berhasil menaklukan Spanyol dengan skor 2-1 pada perempat final. Pada semifinal menghadapi Portugal, Prancis dipaksa bermain hingga perpanjangan waktu sebelum menang berkat golden goal Zinedine Zidane. Perjalanan Prancis kian sempurna setelah menumbangkan Italia pada partai final dengan skor 2-1.

5. Didier Deschamps menjadi pelatih Prancis pertama yang dua kali tampil pada semifinal

Didier Deschamps (uefa.com)

Prancis di bawah arahan Didier Deschamps menghadirkan statistik yang cukup menarik di Euro 2024. Meski berhasil melaju ke semifinal, Prancis baru mencetak tiga gol yang semuanya tak ada yang berasal dari open play. Pada fase grup, dua gol Prancis berasal dari bunuh diri Maximilian Wober ketika menghadapi Austria dan tendangan penalti Kylian Mbappe kontra Polandia. Satu gol lainnya didapat dari gol bunuh diri Jan Vertonghen pada 16 besar menghadapi Belgia.

Meski lini depan mereka tumpul, keberuntungan masih berada di pihak Prancis pada perempat final. Les Blues mampu menaklukan Portugal melalui drama adu penalti setelah keduanya bermain imbang tanpa gol. Selanjutnya, Prancis akan menghadapi Spanyol untuk memperebutkan satu tiket ke partai final.

Sebelumnya, Deschamps pernah membawa Prancis lolos ke semifinal pada 2016. Ketika itu, mereka berhasil menaklukan Jerman dengan skor 2-0 untuk melaju ke final. Sayang, asa Prancis untuk menjadi juara di hadapan publik sendiri sirna usai dipecundangi Portugal melalui gol tunggal Eder.

Didier Deschamps menjadi pelatih Prancis pertama yang tampil pada dua semifinal Euro. Jika berhasil tampil sebagai juara, itu akan melengkapi prestasi apik Deschamps yang sudah lebih dulu merengkuh trofi Piala Dunia dan UEFA Nations League. Ia juga akan mengikuti jejak Michel Hidalgo dan Roger Lemerre sebagai pelatih yang berhasil mengantar Prancis menjuarai Euro.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team