Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi stadion sepak bola
ilustrasi stadion sepak bola (IDN Times/Mardya Shakti)

Intinya sih...

  • Laurent Blanc (148 laga) menjadi sosok yang membawa Edinson Cavani ke PSG

  • Edinson Cavani paling produktif kala dilatih Walter Mazzarri (138 laga)

  • Edinson Cavani sangat efektif saat dibesut Unai Emery (98 laga) di PSG

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Edinson Cavani resmi pensiun pada akhir Desember 2025 pada usia 38 tahun. Pemain asal Uruguay ini pensiun bersama Boca Juniors saat klub asal Argentina itu memimpin klasemen sementara Torneo Clausura Argentina 2025/2026. Keputusan ini mengakhiri 19,5 tahun (2006–2025) kariernya di sepak bola.

Selama berkarier, Cavani pernah membela tujuh klub, yakni Danubio FC, Palermo, Napoli, Paris Saint-Germain (PSG), Manchester United, Valencia, dan Boca Juniors. Kala itu, ia pernah dilatih sejumlah pelatih ternama. Beberapa di antaranya masuk daftar enam pelatih yang paling sering memainkannya di level klub.

1. Laurent Blanc (148 laga) menjadi sosok yang membawa Edinson Cavani ke PSG

Laurent Blanc menjadi sosok yang membawa Edinson Cavani ke PSG pada musim panas 2013. Selain itu, pria asal Prancis itu juga menjadi pelatih yang paling sering memainkan Cavani dalam kariernya. Kedua legenda sepak bola ini bekerja sama selama 3 tahun (2013–2016). Dalam kurun waktu tersebut, Cavani mencatatkan 148 laga, 81 gol, dan 16 assist.

2. Edinson Cavani paling produktif kala dilatih Walter Mazzarri (138 laga)

Pelatih yang benar-benar bisa memanfaatkan ketajaman Edinson Cavani adalah Walter Mazzarri. Keduanya bekerja sama di Napoli selama 3 tahun (2010–2013). Saat itu, Cavani tampil sangat tajam dengan menorehkan 104 gol dan 22 assist dari 138 laga. Faktanya, Cavani hanya dilatih Mazzarri saat berseragam Napoli.

3. Edinson Cavani sangat efektif saat dibesut Unai Emery (98 laga) di PSG

Setelah Laurent Blanc, Edinson Cavani kemudian dilatih Unai Emery di PSG. Saat 2 tahun (2016–2018) dilatih pria asal Spanyol itu, Cavani tampil sangat efektif. Ia bisa memanfaatkan menit bermain yang dipercayakan untuk dikonversi dengan lebih banyak gol dan assist. Hasilnya, 89 gol dan 21 assist dicatatkan pemain berjuluk El Matador ini dari 98 laga yang dipercayakan Emery.

4. Edinson Cavani mulai tergantikan di PSG pada era Thomas Tuchel (55 laga)

Pelatih lain yang melatih Edinson Cavani di PSG adalah Thomas Tuchel. Keduanya bekerja sama selama 1,5 tahun (2018–2020). Namun, pada era Tuchel, Cavani mulai tergeser dari posisi penyerang utama. Cedera serta kehadiran Kylian Mbappe dan Mauro Icardi menjadi alasannya. Oleh karena itu, Cavani hanya bisa mencatat 55 laga dengan menorehkan 30 gol dan 13 assist.

5. Ole Gunnar Solskjaer (47 laga) menjadi pelatih yang paling sering memainkannya di Manchester United

Edinson Cavani pernah dilatih dua pelatih saat membela Manchester United (2020–2022). Di klub tersebut, ia paling rajin dimainkan Ole Gunnar Solskjaer. Pelatih asal Norwegia itu mempercayakan 47 laga kepada Cavani pada 2020–2021. Torehan 18 gol dan 6 assist menjadi hasilnya.

6. Davide Ballardini memainkan Edinson Cavani di Palermo sebanyak 34 kali

Edinson Cavani bermain selama 3 tahun di Palermo (2007–2010). Di klub asal Sisilia, Italia, tersebut, mantan penyerang andalan Timnas Uruguay itu memainkan 117 laga. Dari jumlah tersebut, 34 di antaranya dipimpin Davide Ballardini. Namun, momen tersebut hanya terjadi selama semusim (2008//2009) dengan 14 gol dan 8 assist yang dicatatkan sang pemain. 

Secara keseluruhan, ada 23 pelatih yang pernah memainkan Edinson Cavani di 7 klub. Selain enam pelatih ini, ia pun pernah dilatih Ruben Baraja, Ralf Rangnick, Gennaro Gattuso, dan Francesco Guidolin. Dengan dilatih banyak pelatih hebat nan ternama, Cavani memiliki ilmu yang bisa ia contek jika suatu hari terjun ke dunia kepelatihan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team