Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Liverpool
ilustrasi bendera Liverpool (pixabay.com/anwo00)

Intinya sih...

  • Aaron Briggs menggantikan James French sebagai pelatih bola mati Liverpool

  • Briggs memiliki pengalaman luas dan lisensi UEFA, sementara French pindah ke Manchester City

  • Lewis Mahoney datang dari Southampton untuk menjadi asisten analis bola mati tim utama Liverpool

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Selain pemainnya, Liverpool juga melakukan perombakan yang cukup masif untuk tim kepelatihan pada musim panas 2025. The Reds menunjuk Giovanni van Bronckhorst sebagai asisten anyar Arne Slot, Xavi Valero menjadi pelatih kiper, dan Luiz Fernando Iubel untuk menjalankan tugas pelatih individu. Namun, selain mereka, ada dua nama lain yang bakal bertanggung jawab mengemban tugas khusus.

Duo tersebut adalah Aaron Briggs dan Lewis Mahoney. Keduanya dipercaya untuk mengisi pos pelatih bola mati. Briggs bukanlah sosok asing. Sebelumnya, ia memang sudah bekerja di AXA Training Centre dengan peran lain. Sementara, Mahoney baru bergabung dari Southampton. Lantas, seperti apa profil duet pelatih bola mati anyar Liverpool ini?

1. Aaron Briggs menggantikan James French yang pindah ke Manchester City

Aaron Briggs merupakan salah satu asisten anyar yang datang ke Liverpool ketika Arne Slot resmi menjadi kepala pelatih pada awal 2024/2025. Namun, pria asli Inggris yang lahir pada 9 Mei 1987 itu awalnya bekerja sebagai pelatih individu. Briggs baru ditunjuk sebagai pelatih bola mati pada musim panas 2025 ini. Ia menggantikan James French yang memilih pindah ke Manchester City. Sebelumnya, French sudah berkarier di Liverpool sejak 2012.

Uniknya, Manchester City merupakan salah satu klub yang pernah diperkuat Briggs. Ia memulai karier kepelatihannya sebagai analis di Blackpool (2007—2008) dan Preston North End (2008—2011). Setelah itu, Briggs bekerja di The Cityzens selama 9 tahun. Ia awalnya menjadi analis di akademi. Barulah pada 2018—2020, Briggs membantu Pep Guardiola di tim utama. Briggs lantas berkiprah di AS Monaco (2020—2022) dan Wolfsburg (2022—2024) hingga akhirnya berlabuh di Anfield.

Selain di klub, Briggs juga pernah bekerja sebagai analis untuk FIFA (2022—2023) dan UEFA (2024). Meski lebih aktif sebagai analis, Briggs tetap sangatlah kompeten sebagai pelatih. Sebabnya, ia memiliki lisensi B, A, hingga Pro UEFA. Ketika bekerja di AS Monaco dan Wolfsburg, Briggs pun bukan bertugas sebagai analis, melainkan asisten pelatih. Selain itu, Briggs juga memegang gelar sarjana sports management science dari University of Central Lancashire.

2. Lewis Mahoney datang dari Southampton

Aaron Briggs akan menjalankan tugasnya sebagai pelatih bola mati Liverpool dengan bantuan dari Lewis Mahoney. Sebabnya, titel yang diemban pria kelahiran Wales 17 September 1988 ini adalah analis bola mati tim utama. Itu mengindikasikannya sebagai asisten bagi Briggs. Mahoney bergabung dengan Liverpool pada September 2025 dari Southampton, juru kunci English Premier League (EPL) 2024/2025.

Mahoney bekerja di Southampton dari Januari 2024. Sebelumnya, ia berkiprah selama 4 tahun di Bristol City. Swansea City menjadi kantor pertama dalam karier kepelatihan Mahoney. Ia awalnya bertugas sebagai pelatih akademi pada 2017—2018. Setahun kemudian, Mahoney ditunjuk sebagai analis di level yang sama. Ia akhirnya bekerja di tim utama pada 2019—2020.

Seperti Briggs, Mahoney juga memiliki latar belakang pendidikan di bidang olahraga. Ia berkuliah di jurusan sports performance analysis di Cardiff Metropolitan University pada 2018—2021. Pada 2016—2018, Mahoney juga sempat menimba ilmu sports development, coaching and fitness, serta sport and exercise science di NPTC Group of Colleges. Mahoney sudah memegang lisensi B UEFA.

3. Arne Slot ingin Liverpool lebih maksimal dalam situasi bola mati

Di bawah komando Aaron Briggs dan Lewis Mahoney, Liverpool berharap bisa memperbaiki kualitas bola mati mereka. Dari sisi defensif, Virgil van Dijk dan kolega memang sudah memiliki rekor yang cukup bagus. Menurut WhoScored, mereka hanya kebobolan sembilan gol dari situasi ini di Premier League 2024/2025. Jumlah tersebut menempatkan Liverpool di posisi keenam (setara dengan Everton dan Nottingham Forest).

Namun, untuk segi ofensif, jumlah gol bola mati Liverpool sangatlah minim. Opta mencatat, mereka menempati urutan terakhir bersama Fulham dan Leicester City yang sama-sama cuma mengemas lima gol. Liverpool bahkan kalah dari Southampton yang mampu mencetak enam gol. Makin ironis, semua gol bola mati Liverpool di Premier League 2024/2025 berasal dari skema yang sama, sepak pojok. Ini menunjukkan kreativitas yang terbatas.

Arne Slot sudah menyadari situasi mengkhawatirkan tersebut. Dalam sebuah wawancara bersama Jamie Carragher di Sky Sports pada 19 April 2025, pria asal Belanda ini menekankan pentingnya untuk meningkatkan produktivitas gol dari bola mati. Menurutnya, meski punya catatan apik saat bertahan, kualitas yang jomplang dari sisi menyerang membuat mereka bakal kesulitan untuk memenangkan pertandingan-pertandingan ketat.

Aaron Briggs dan Lewis Mahoney menjadi penanggung jawab utama tugas tersebut mulai 2025/2026 ini. Briggs menjadi orang yang tepat berkat pengalaman menterengnya. Sementara, meski datang dari klub degradasi, Mahoney sudah menunjukkan potensi yang besar. Publik kini menantikan hasil kerja mereka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team