Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Ajax Amsterdam (pexels.com/Milo Deckert)
ilustrasi Ajax Amsterdam (pexels.com/Milo Deckert)

Jakarta, IDN Times - Inter Milan bakal menantang Ajax Amsterdam di Johan Cruijff Arena, dalam laga perdana Liga Champions 2025/26, Kamis (18/9/2025) dini hari WIB. Duel ini ternyata terasa begitu emosional buat pelatih Inter, Cristian Chivu.

Itu karena Chivu pernah berseragam Ajax ketika masih aktif sebagai pemain. Pengabdiannya pun tergolong lama, 4,5 tahun, terhitung dari Januari 1999 hingga Juli 2003.

1. Chivu belum pernah hadapi Ajax sejak saat itu

Bersama Ajax, Chivu berhasil menyumbang tiga gelar dan sekali dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam semusim, 2001/02 lalu. Sejak meninggalkan Amsterdam, Chivu tak pernah berhadapan dengan Ajax.

Hal tersebut yang membuat duel ini kian terasa emosional buat Chivu. Apalagi, menurut sang pelatih, Ajax berperan besar dalam kariernya di sepak bola.

"Saya bersyukur atas apa yang sudah saya alami di sini. Tahun-tahun itu membantu saya tumbuh sebagai seorang pria dan pesepak bola sebelum mengambil langkah besar di Italia," kata Chivu dikutip dari laman resmi UEFA.

2. Ajax jadi pelampiasan Inter?

Inter datang ke Amsterdam dengan misi bangkit. Lautaro Martinez dan kolega sebelumnya tumbang saat bertandang ke markas Juventus pada giornata ketiga Serie A 2025/26, 13 September 2025. Kekalahan itu jelas jadi pukulan, sekaligus alasan mengapa Ajax bisa merupakan pelampiasan yang tepat untuk dijadikan pembuktian.

"Saya pikir tim ini kuat dan mereka sudah membuktikannya di Turin. Tetapi, jika melihat hasilnya, tentu saja kami bisa saling menyalahkan," ucap Chivu.

"Kita tahu apa arti kekalahan di Italia. Tapi kita juga harus melihat sisi positifnya, seperti keinginan kami untuk memenangkan pertandingan. Saya rasa kami semakin dekat untuk membangun hal-hal baik yang sudah terlihat dan ingin kami lakukan," lanjutnya.

3. Inter punya rekor impresif

Selain motivasi besar untuk bangkit, Inter juga datang dengan catatan pertemuan yang mencolok. Dalam sejarah Liga Champions, mereka belum pernah kalah dari Ajax.

Dari empat pertemuan, raksasa Italia itu membukukan tiga kemenangan dan sekali imbang. Bahkan, terakhir kali bertandang ke markas Ajax pada Februari 2006, yang berakhir imbang 2-2.

Editorial Team