TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bela HAM, Bomber Ini Rela Dibuang Timnas Iran

Sardar Azmoun kecam pemerintah Iran yang batasi wanita

Sardar Azmoun. (besoccer.com)

Jakarta, IDN Times - Striker Timnas Iran, Sardar Azmoun, menyatakan kalau dirinya rela disingkirkan dipecat. Dia pun bakal terus memperjuangkan keadilan di negaranya walau risikonya besar.

Hal itu terjadi setelah Azmoun menyuarakan protes terhadap pemerintah Iran terkait kematian seorang wanita bernama Mahsa Amini.

Sebelumnya, nama Azmoun sempat diragukan masuk skuad Iran di Piala Dunia kali ini. Terlebih, dia juga sempat dibekap cedera betis hingga harus menepi. 

Namun, dia secara mengejutkan dipanggil dalam skuad utama Carlos Queiroz. Walau demikian, dia masih jadi menjadi sorotan akibat punya sikap kritis terhadap pemerintahan Iran yang dinilai melakukan pelanggaran HAM.

Baca Juga: Piala Dunia 2022: Iran dan Tekanan Protes Pelanggaran Hak Wanita

1. Azmoun rela disingkirkan Timnas Iran

Instagram.com/sardar_azmoun

Azmoun mengkritik keras pemerintah Iran karena dianggap melanggar hak asasi manusia terlebih terhadap perempuan. Pemain yang membela Bayer Leverkusen itu pun dengan berani dan lantang menyuarakan kritiknya melalui akun media sosial pribadinya, yang kini sudah dihapus.

“Yang terburuk adalah saya akan disingkirkan dari tim nasional. Tapi tak apa, itu merupakan harga terendah yang harus dibayar hanya untuk sehelai rambut perempuan Iran,” tulis Azmoun dilansir Sky Sports.

2. Dukungan untuk para perempuan Iran

Protes meluas usai kematian Mahsa Amini. Foto: Aljazeera.

Lebih lanjut, Azmoun mengecam tindakan pemerintah Iran yang tampak tak terlalu menganggap penting nyawa seorang manusia. Pemain berusia 27 tahun itu pun kemudian menyuarakan dukungannya terhadap para perempuan Iran.

“Kalian sangat memalukan karena dengan mudah membunuh manusia. Hidup para perempuan Iran!” kata dia.

Baca Juga: 5 Kekalahan Paling Telak Iran di Piala Dunia, Terbaru Dibantai Inggris

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya