TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tragedi Kanjuruhan Disebabkan Gas Air Mata? Polri Masih Dalami

Regulasi FIFA melarang pengamanan gunakan gas air mata

Evakuasi korban saat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (2/10/2022) malam. (IDN Times/Alfi Ramadana)

Jakarta, IDN Times - Sepak bola Indonesia kembali berduka. Sebanyak 130 nyawa melayang dalam tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). Jumlah tersebut masih bisa bertambah, mengingat pihak kepolisian masih terus mengumpulkan berbagai informasi.

Pihak kepolisian menjadi sorotan dalam tragedi di Kanjuruhan. Sebab, mereka melepaskan tembakan gas air mata saat kejadian berlangsung. Hal itu dinilai melanggar regulasi FIFA.

Larangan penggunaan gas air mata itu telah diatur FIFA dan tertuang pada Bab III Pasal 19 tentang stewards di pinggir lapangan. Dalam aturan tersebut, tertulis dilarang membawa atau menggunakan senjata api atau gas pengendali masa di lapangan.

Baca Juga: Ada Regulasi FIFA yang Dilanggar dalam Tragedi Kanjuruhan

1. Polri akan melakukan evaluasi lebih dulu

Tudingan atas adanya pelanggaran tersebut, mendapatkan tanggapan langsung dari Mabes Polri. Mereka sejauh ini masih mendalami sebab terjadi kerusuhan hingga menewaskan ratusan orang ini. Mereka bekerja sama dengan TNI, pemerintah, dan pihak terkait untuk mengusut kasus tersebut.

"Harus melakukan evaluasi secara menyeluruh terlebih dahulu, agar komprehensif. Nanti, hasil evaluasi secara keseluruhan, sesuai dengan perintah Bapak Presiden, bakal disampaikan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada awak media, Minggu, (2/10/2022).

Polri memastikan, pihaknya sedang mengumpulkan data penyebab kerusuhan tersebut. Dia pun berjanji, semua temuan yang sudah didapat, bakal diumumkan Polri ke publik. 

2. Polri kirim Disaster Victim Identification (DVI) untuk mengidentifikasi korban tewas

Mabes Polri juga sudah mengerahkan tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk mengidentifikasi 129 korban tewas dalam kerusuhan suporter. 

“Saat ini Mabes Polri menurunkan tim DVI ke Malang untuk berkoordinasi dengan tim DVI Polda Jatim dan RS setempat guna mempercepat proses identifikasi korban,” kata Nurul dalam keterangannya.

Baca Juga: Rusuh di Kanjuruhan, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya