Apa Beda Makna Underdog dan Kuda Hitam?
Kedua istilah itu beda secara makna dan asal-usul
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Dalam setiap turnamen atau kompetisi olahraga, termasuk sepak bola, dua istilah ini kerap mencuat ke permukaan, yaitu underdog dan kuda hitam. Keduanya merepresentasikan keajaiban di dalam kompetisi, tak terkecuali Piala Eropa 2020.
Dalam gelaran tersebut, ada banyak tim yang dijuluki sebagai underdog dan kuda hitam. Mereka adalah Denmark, Turki, Republik Ceko, Ukraina, hingga Swiss. Memang, beberapa kisah akhirnya sukses ditorehkan tim-tim non-unggulan tersebut di Piala Eropa 2020.
Namun, bukan itu yang akan menjadi bahasan dalam tulisan ini. Di sini, kita akan membahas mengenai perbedaan istilah antara underdog dan kuda hitam.
Loh, memang ada bedanya? Iya, dong. Berikut IDN Times menjabarkan perbedaannya untuk kamu.
Baca Juga: Mengenal Istilah Underdog di Kompetisi Sepak Bola
Menilik asal-usul istilah, underdog berasal dari anjing yang kerap kalah dalam lomba adu anjing di Amerika Serikat pada masa lampau. Anjing yang kalah biasanya akan terlentang di atas anjing yang menang, sehingga disebut underdog.
Alhasil, dalam penerapan istilahnya, underdog kerap direpresentasikan sebagai tim yang tidak diunggulkan. Dilansir Premier Skills English, underdog dijabarkan sebagai tim yang tidak diperhitungkan oleh orang banyak.
Salah satu contoh underdog yang paling dikenal adalah Leicester City. Di musim 2015/16, awalnya banyak orang mengira Leicester tidak akan meraih gelar juara Premier League. Mereka pun menjadi underdog.
Namun, apakah nantinya underdog itu jadi juara atau tidak, itu perkara lain. Leicester menjadi underdog yang dikenang karena pada akhirnya mampu meraih gelar juara Premier League 2015/16, mengungguli tim-tim besar.
1. Underdog lebih kepada tim yang tak diunggulkan
Baca Juga: Istilah Kuda Hitam dan Kaitannya di Kompetisi Sepak Bola