Jumlah Suporter dan Personel Keamanan di Kanjuruhan Beda Jauh
Ada hal yang gagal diantisipasi dengan tepat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022), masih menyisakan banyak keganjilan. Salah satunya, disinyalir adanya beda jauh jumlah suporter dan personel keamanan yang bertugas.
Berdasarkan data yang dihimpun IDN Times, tampak bahwa ada beda jumlah yang kentara antara jumlah tiket yang dicetak, dan jumlah personel keamanan yang disiapkan Polres Malang. Nah, beda jumlah inilah yang diduga jadi salah satu sebab pecahnya tragedi besar di Kanjuruhan.
Baca Juga: Gas Air Mata, Tangis, dan Malam Durjana di Kanjuruhan
1. Polres Malang hanya menyiagakan 2.034 personel
Untuk laga selevel Arema lawan Persebaya, pihak Polres Malang rupanya hanya menyiagakan personel keamanan di bawah 2.500 orang. Berdasarkan keterangan eks Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat, hanya 2.034 personel saja yang disiagakan.
"Kami sudah menyiapkan 2.034 personel pengamanan, ditambah 50 personel cadangan yang ditempatkan di Polres. Kita berharap pertandingan kali ini bisa berjalan dengan aman dan damai. Rivalitas hanya 90 menit di lapangan, apapun hasilnya, kedua belah pihak bisa menerima," kata Ferli, Kamis (29/9/2022).
Ada alasan tersendiri kenapa Polres Malang hanya menyiagakan 2.000-an personel. Hal tersebut sudah sesuai dengan skema pengamanan yang diterapkan, dengan asumsi Bonek tidak hadir di Kanjuruhan.
Selain itu, ada rekomendasi lain yang juga dikeluarkan Polres, yang ditujukan pada panpel. Rekomendasi apakah itu?