Suka dan Duka Jose Mourinho Jadi Manajer AS Roma
Jose Mourinho akui Roma beri pengalaman baru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Musim depan jadi musim ketiga Jose Mourinho bersama AS Roma. Sosok asal Portugal itu mengaku, menjadi manajer 'Giallorossi' selama dua musim terakhir memberikan pengalaman tersendiri.
Didatangkan Roma pada musim 2021/22, beberapa perubahan langsung tampak. Sempat diragukan, dia justru mengubah Roma jadi tim yang lebih solid. Tidak cuma di kompetisi domestik, tetapi juga dalam kompetisi Eropa.
Puncaknya, Mourinho membawa Roma ke final kompetisi Eropa dalam dua musim beruntun. Final Conference League pada musim 2021/22, serta final Liga Europa 2022/23. Salah satunya berhasil Mourinho menangi, yakni Conference League.
Selama dua musim itu juga, ada momen Mourinho frustrasi. Namun, terlepas dari itu, ada rasa suka tersendiri yang eks manajer Inter Milan dan Manchester United itu rasakan.
Baca Juga: Mourinho Bantah Berkonflik dengan AS Roma
1. Banyak momen frustrasi yang dirasakan Mourinho
Mourinho mengaku, selama dua tahun di Roma, banyak hal yang membuat dia frustrasi. Salah satunya adalah perkara dana transfer. Roma tak bisa bergerak bebas di bursa transfer karena terbentur aturan Financial Fair Play. Namun, dia memahami ini.
"Tahun pertama saya tahu situasinya, saya merasakan keinginan klub untuk berkembang dan saya berpikir 'oke, ini sempurna buat saya'. Profil seperti saya, yang sudah sering juara, biasanya tidak dengan mudah menerima proyek kecil," ujar Mourinho, dilansir Corriere dello Sport.
Baca Juga: Menilik Ambisi Mourinho Bawa AS Roma ke Papan Atas Serie A