TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengaruh Jepang dalam Final Piala Dunia

Jepang belum pernah main di final, tapi ada pengaruhnya

Brasil menjuarai Piala Dunia 1994 setelah mengalahkan Italia lewat babak adu penalti. (fifa.com)

Jakarta, IDN Times - Jepang memang belum pernah main di final Piala Dunia sepanjang sejarahnya. Namun, sejatinya kehadiran Jepang sudah muncul di final, lewat para pemain yang merumput dalam kompetisi J-League.

Kisah ini dimulai sejak Piala Dunia 1994, ketika Brasil masuk ke final. Sayangnya, perlahan tren ini menurun di periode-periode selanjutnya.

Baca Juga: Rekor! Piala Dunia Wanita 2023 Bakal Diikuti 32 Negara

1. Pengaruh kental dalam dua edisi beruntun

Mantan pemain Brasil, Ronaldao (Dokumentasi J-League)

Dalam dua edisi, sejak 1994 dan 1998, ada sejumlah pemain J-League yang main di final Piala Dunia. Pada 1994 silam, Ronaldao yang membela Shimizu S Pulse, mencicipi atmosfer final Piala Dunia.

Memang, dia cuma jadi cadangan dalam final Piala Dunia 1994. Tapi, pada akhirnya Ronaldao bersama Brasil bisa jadi juara.

Ada kisah menarik di balik nama Ronaldao. Sebenarnya, dia memiliki nama asli Ronaldo, serupa dengan juniornya.

Namun, karena kalah tenar dengan juniornya itu, maka harus dipakai "Ronaldao", demi membedakan keduanya dari perawakan tubuh. Frase Ronaldao dipakai karena lebih senior.

Baca Juga: Pelatih Maroko: Dunia Bangga dengan Kami di Piala Dunia 2022

2. Dunga yang masih penting perannya

Carlos Dunga mengangkat trofi Piala Dunia 1994. (twitter.com/FIFAWorldCup)

Berselang empat tahun, Brasil menggunakan dua pemain dari J-League, Carlos Dunga dan Cesar Sampaio. Menariknya, Dunga menjadi andalan Brasil bahkan merupakan kapten tim.

Kepemimpinan Dunga mampu membawa Brasil melaju ke final Piala Dunia 1998. Sial, kala itu Brasil pada akhirnya harus keok dengan skor 0-3 dari Prancis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya