TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PSG Bermain Api dengan Kylian Mbappe

Mbappe bisa seret PSG ke meja hijau

Instagram.com/k.mbappe

Jakarta, IDN Times - Drama transfer Kylian Mbappe bersama Paris Saint-Germain diprediksi bisa berakhir di pengadilan. Sikap PSG kepada Mbappe sekarang, dinilai bisa menjadi bumerang dan akan berakibat buruk.

Ahli hukum olahraga Italia, Mattia Grassani, menyatakan kalau masalah ini bisa saja berujung pada proses hukum di pengadilan. Sebab, menurut Grassani, kebijakan PSG yang membekukan status Mbappe sudah kelewatan.

"Andai diskriminasi dan tekanan itu terkonfirmasi, maka pemutusan kontrak menjadi sangat memungkinkan," ujar Grassani dikutip TVPlay.

Baca Juga: Keluarga Kylian Mbappe Terima Tawaran Menggiurkan Al-Hilal

1. Hak Mbappe harus dihormati

Instagram.com/k.mbappe

Grassani menyatakan, Mbappe bisa berada dalam posisi yang bersalah jika menolak main untuk PSG di laga resmi. Sebaliknya, andai PSG yang membekukan pria 24 tahun tersebut dan melabelinya sebagai "pemain buangan", maka kondisi akan berbeda.

Sebab, PSG sudah tahu Mbappe tak mau perpanjang kontraknya. Keputusan itu, ditegaskan Grassini, harus diakui karena merupakan hak dasar sebagai seorang pemain, bahkan manusia.

"Mbappe layak buat diasingkan, jika dia menolak panggilan untuk bermain di kompetisi. Sebaliknya, PSG bisa kena masalah kalau mereka yang melarang Mbappe terlibat dan itu berulang kali terjadi. Padahal, alasannya sudah jelas, tak mau memperpanjang kontrak," kata Grassani.

2. Bumerang buat PSG

Kylian Mbappe dan Neymar Jr (psg.fr)

Ada beberapa kondisi yang bisa membuat Mbappe pada akhirnya menang atas PSG. Kini, menurut Grassini, sebenarnya kondisi kapten Prancis itu yang memang paling diuntungkan.

Grassini menyatakan, jika sampai 13 Agustus Mbappe dilarang beraktivitas dengan tim utama, maka sudah layak untuk menyeret PSG ke pengadilan.

"Ketika pemain ada di penghujung kontraknya, dalam berbagai level, fasenya begitu kritis. Kontrak bisa putus otomatis, karena satu atau lain alasan. Misalnya, dia terus dilarang ikut aktivitas tim sampai 13 Agustus nanti, bertemu pelatih, tak boleh main. Itu sudah cukup menyeret PSG ke pengadilan olahraga Prancis," ujar Grassini.

Baca Juga: Barcelona Incar Mbappe, Tapi Gak Punya Duit

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya