TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

V8 Sport, Apparel Lokal Milik Eks Kapten Timnas Futsal

Vennard Hutabarat mencoba bisnis baru

Pemilik V8 Sports sekaligus eks kapten Timnas Futsal Indonesia, Vennard Hutabarat (dok. Pribadi/Additional Player)

Jakarta, IDN Times - Menjamurnya apparel lokal ternyata membangkitkan gairah industri olahraga Indonesia. Semakin banyak merek baru yang bermunculan dengan kualitas kelas wahid.

Salah satunya adalah V8 Sport. Apparel ini lahir sejak pertengahan 2023 lalu dan diinisiasi oleh mantan kapten Timnas futsal Indonesia, Vennard Hutabarat.

Menariknya, Vennard tak mengawali bisnisnya dari jersey seperti yang dilakukan kebanyakan brand. Justru, dia memproduksi sepatu sepak bola.

"Lucu ya? Orang juga bertanya-tanya ya, hahahaha. Banyak orang yang gak tahu, sebelum jadi pemain Timnas futsal, kan saya pemain sepak bola, di Persija," kata Vennard kepada IDN Times, Selasa (2/4/2024).

1. Lebih pede bikin sepatu sepak bola

Pemilik V8 Sports sekaligus eks kapten Timnas Futsal Indonesia, Vennard Hutabarat (dok. Pribadi/The Beautiful Game)

Vennard mengaku lebih percaya diri untuk produksi sepatu sepak bola. Sebab, sepatu sepak bola lebih mudah untuk diproduksi ketimbang futsal.

Perbedaan jenis lapangan futsal, membuatnya harus berpikir keras saat masih merintis bisnis, sepatu futsal macam apa yang harus diproduksi. Beda dengan sepatu sepak bola karena lapangannya relatif sama.

"Sebenarnya lebih percaya diri dengan sepatu sepak bola. Karena memang sepatu sepak bola lebih mudah diproduksi, beda dengan futsal yang spesifikasinya bermacam-macam mengikuti tipe lapangannya. Jadi, harus membuat sepatu dengan kenyamanan yang bagus di futsal," ujar Vennard.

Baca Juga: Cerita Bos Regarsport Ditawari Kerja Sama Erspo Buat Jersey Timnas

2. Kerja keras memperkenalkan produknya

Produk V8 Sports milik Vennard Hutabarat (dok. Pribadi/The Beautiful Game)

Sepatu menjadi salah satu cara Vennard meninggalkan warisannya dalam sepak bola nasional. Meski lebih dikenal sebagai pemain Timnas futsal, Vennard ingin mengingatkan jika awal kariernya adalah sepak bola.

Mengandalkan nama besar saja, dianggap Vennard tak cukup. Dia harus bekerja keras demi memperkenalkan sepatu miliknya.

"Jadi saya ini sebagai buyer. Ada juga investor, statusnya buyer juga. Tapi, tentu proporsi dia lebih besar ya. Investor saya punya pabrik, jadi kami produksi minimal 500 pasang. Kalau investor saya tak punya pabrik, ada salah satu vendor menawarkan dengan minimal produksi 2.000. Itu berat buat brand yang baru. Jualannya bisa berdarah-darah," kata Vennard.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya