TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ketua Suporter Persita: Kick Off Terlalu Malam Juga Merugikan Kami

Pulang kemalaman rentan jadi korban kejahatan

IDN Times/Candra Irawan

Jakarta, IDN Time - Ketua suporter Persita, Yudi Haryadi, menegaskan bahwa jam kick off Liga 1 yang terlalu malam juga merugikan penonton yang hadir di tribune. Mereka rentan terkena tindak kejahatan saat perjalanan pulang.

"Kami juga rentan mendapatkan tindakan kriminal. Itu yang sering terjadi juga di wilayah Tangerang," kata Yudi, selaku Ketua La Viola kepada IDN Times.

Baca Juga: Cerita Ketegangan Pemain Persebaya, 5 Menit di Ruang Ganti Kanjuruhan

1. Kick off pukul 20.30 tidak ideal

ilustrasi Sepak Bola (IDN Times/Mardya Shakti)

Pukul 20.30 WIB adalah waktu kick off paling malam di ajang Liga 1. Biasanya, jam tayang ini didapat tim-tim besar, ataupun laga big match, seperti Persija Jakarta yang pertandingannya selalu disiarkan malam.

Wajar saja, sebab di pertelevisian waktu tersebut merupakan prime time. Pada kurun waktu tersebut, pemegang hak siar bisa memikat banyak penonton untuk mendongkrak rating.

Hanya saja, kick off pukul 20.30 WIB tidak ideal bagi keamanan di dalam maupun luar stadion, karena pengamanan jadi tidak maksimal lantaran kondisinya gelap.

"Kalau pertandingan malam, alangkah baiknya diubah jam tayangnya menjadi pukul 19.30 WIB. Itu udah paling malam menurut saya. Keamanan jadi bisa lebih maksimal. Waktu tempuh pulang ke rumah juga gak begitu kemalaman," kata Yudi.

2. SOP Keamanan harus diperbaiki

Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk ke lapangan usai pertandingan BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu malam (1/10/2022). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Pria yang karib disapa Dolpo itu juga meminta standar operasional prosedur (SOP) pengamanan yang dipakai di sebuah pertandingan diperbaiki. Sebab, menurut Dolpo, itu jadi salah satu penyebab terjadinya tragedi Kanjuruhan.

"Jika terjadi kerusuhan di stadion, gas air mata itu bukan solusi. Karena akan membuat sesak napas dan membuat kepanikan di keramaian. Dulu saya pernah merasakan hal tersebut. Banyaknya nyawa yang berjatuhan di Kanjuruhan karena pengamanan dalam pertandingan kurang profesional," ujar Yudi.

Baca Juga: Kapolda Jatim Minta Maaf Atas Tragedi Kanjuruhan Malang

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya