TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Klub Liga 2 Desak Komite Etik PSSI Usut Tanda Tangan Palsu

Masih ada tangan kotor di PSSI

Jumpa pers klub Liga 2 selepas Club Owner's Meeting, Selasa (24/1/2023). (IDN Times/Tino).

Jakarta, IDN Times - Sejumlah klub Liga 2 satu suara untuk mendesak Komite Etik PSSI untuk mengusut soal tanda tangan palsu dalam surat rekomendasi pemberhentian kompetisi musim 2022/23. Mereka tidak terima, karena merugikan tim yang ingin kompetisi tetap berjalan.

Surat kesepakatan yang ditandatangani 20 klub Liga 2 untuk menghentikan kompetisi memang jadi polemik. Sebab, dari 28 kontestan, 15 di antaranya justru tak setuju jika kompetisi tidak dilanjutkan.

Hal tersebut disampaikan CEO Karo United, Effendi Syahputra, selepas Owner's Meeting Club Liga 2 2022/23, Selasa malam (24/1/2023). Effendi juga menyatakan tanda tangannya dipalsukan.

"Soal tanda tangan palsu, kebetulan saya adalah salah satu korbannya," kata Effendi, saat memberikan keterangan, Selasa (24/1/2023), malam.

Baca Juga: Klub Minta Liga 2 Bergulir Lagi pada 24 Februari 2023, tapi Tunggu KLB

1. Minta Komite Etik turun tangan

Logo PSSI. (Website/pssi.org)

Effendi pun meminta Komite Etik PSSI turun tangan untuk mengusut kasus tersebut. Sebab, disebut Effendi, rekan-rekan klub Liga 2 tidak mau masalah ini sampai dibawa ke jalur hukum.

"Saya meminta langsung kepada Sekjen PSSI (Yunus Nusi) agar PSSI melakukan pemeriksaan melalui Komite Etik. Kenapa saya tak melapor ke polisi? Karena kami masih dalam 'football family' yang mengedepankan kebersamaan," kata Effendi.

2. Ada dugaan suap

Ilustrasi kasus penggelapan. (IDN Times/Mardya Shakti)

Dalam kesempatan yang sama, Manajer Persipura, Yan Mandenas juga menegaskan Komite Etik PSSI harus cepat bertindak. Apalagi, permasalahan itu pun bertambah pelik lantaran Mandenas menyebut penanda tangan mendapatkan uang transportasi sebesar Rp15 juta.

"Dilaporkan ke FIFA pun jadi masalah. Namun, apapun alasannya, tanda tangan palsu dan memberikan uang itu melanggar hukum," ucap Yan Mandenas.

Baca Juga: Keputusan Liga 2 Tunggu KLB PSSI, PSMS: Berasa Politis

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya