Maradona (Kembali) Minta Maaf atas Ucapan Sembrononya di Piala Dunia
#WorldCup2018 FIFA menyesalkan tindakan sang legenda bola
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Legenda Argentina, Diego Maradona secara resmi meminta maaf kepada FIFA karena menyatakan bahwa timnas Inggris melakukan 'pencurian monumental' saat mengalahkan Kolombia di babak 16 besar yang berlangsung hari Rabu (4/7) kemarin.
Sasaran tembak pemain yang berhasil mengantarkan Argentina menjadi juara di Piala Dunia 1986 adalah wasit Mark Geiger yang dituduh berpihak kepada timnas Inggris - dengan memberikan hadiah penalti kepada atas pelanggaran kepada Hary Kane bukan sebaliknya.
Selain itu ungkapan Maradona yang disampaikan melalui siaran televisi berbasis Venezuela, telesur juga ditujukan kepada Presiden FIFA, Gianni Infantino dan kepala wasit FIFA, Pierluigi Collina, sebagaimana dilansir dari BBC.
1. FIFA sesalkan pernyataan dari salah satu mantan pemain terhebatnya
Atas pernyataannya tersebut, FIFA telah mengeluarkan pernyataan resmi yang mengecam komentar duta mereka sendiri. Badan tertinggi sepak bola dunia ini menyatakan 'sangat menyesal' membaca pernyataan dari 'seorang pemain yang telah mencatatkan tinta emas dalam sejarah olah raga kita', demikian bunyi pernyataan FIFA hari Kamis kemarin sebagaimana dilansir dari RT.
"Menyusul komentar yang disampaikan oleh Diego Armando Maradona terkait dengan laga babak 16 besar kemarin, Kolombia vs Inggris, FIFA dengan keras menolak kritikan atas kinerja wasit di laga tersebut yang menurut kami sangat positif dalam laga yang keras dan dipenuhi dengan emosi."
"Lebih lanjut, FIFA juga menganggap komentar dan insinuasi tersebut sangat tidak pantas dan tidak berdasar...FIFA sangat menyesalkan membaca pernyataan tersebut dari seorang pemain yang telah mencatatkan tinta emas dalam sejarah olah raga kita"
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.