Ruben Amorim membangun Manchester United dengan prinsip dasar 3-4-3 yang menekankan transisi cepat, overload di sisi sayap, dan permainan vertikal. Sistem ini membutuhkan penyerang sayap yang mampu membawa bola jauh dalam waktu singkat. Profil tersebut selaras dengan keunggulan utama Antoine Semenyo.
Posisi ideal Semenyo di MU adalah sebagai inside forward kanan atau kiri. Dalam peran tersebut, ia dapat memanfaatkan ruang di belakang wing-back lawan sambil tetap dekat dengan kotak penalti. Amorim juga membuka kemungkinan ekstrem dengan menjadikannya wing-back ofensif dalam skema tertentu.
Keunggulan utama Semenyo bagi MU terletak pada dua kakinya yang memudahkan rotasi posisi. Ia cocok untuk skenario counter-attack dan pressing tinggi, dua fase saat Setan Merah terlihat paling berbahaya musim ini. Pengalaman panjangnya di Premier League juga menurunkan risiko adaptasi yang kerap menghantui rekrutan mahal.
Meski demikian, kendala struktural tidak bisa diabaikan. Posisi yang paling ideal bagi Semenyo saat ini telah ditempati Bryan Mbeumo, Matheus Cunha, dan Mason Mount. Selain itu, efektivitas sistem Amorim sangat bergantung kepada keseimbangan lini tengah, yang hingga kini masih menjadi pekerjaan rumah MU.
Dengan situasi ini, ada keraguan mendasar bagi karakteristiknya. Apakah MU benar-benar menyiapkan peran jelas bagi Semenyo, atau sekadar menambah penyerang tanpa solusi struktural? Jawaban atas pertanyaan ini akan sangat menentukan keberhasilan transfer tersebut.