Apakah Antoine Semenyo Masih Layak Masuk Skuad FPL 2025/2026?

- Performa apik Antoine Semenyo pada awal musim membuat banyak manajer FPL membelinyaAntoin Semenyo memulai musim dengan performa yang sangat meyakinkan melalui kontribusi besar pada gameweek (GW) 7 ketika ia mencetak 2 gol, 1 asis, dan membukukan total 18 poin.
- Performa Antoine Semenyo mulai turun sejak GW 9Penurunan performa Antoine Semenyo kemudian muncul secara bertahap, teapi jelas setelah fase eksplosif di awal. Dalam tiga pertandinganpada GW 9–11, ia hanya menghasilkan 5 poin.
- Strategi FPL untuk Antoine Semenyo: Tahan, jual, atau tunggu 1 gameweek lagi?Se
Antoine Semenyo tampil sebagai figur sentral dalam struktur serangan AFC Bournemouth pada awal musim English Premier League (EPL) 2025/2026. Pergerakan vertikal tim di bawah Andoni Iraola menghasilkan volume peluang yang konsisten pada pekan-pekan awal sehingga mendorong Semenyo menjadi salah satu aset Fantasy Premier League (FPL) paling eksplosif. Situasi itu menciptakan lonjakan perhatian dari para manajer FPL yang melihat performanya sebagai diferensial bernilai tinggi.
Fenomena itu berubah menjadi sorotan luas karena Semenyo tampil sangat produktif pada pekan-pekan awal. Akurasinya dalam memanfaatkan peluang serta ketajamannya saat transisi membuat kontribusinya terasa menonjol. Dari situlah, ia menjelma sebagai salah satu gelandang dengan kontribusi FPL paling besar pada fase pembuka musim sebelum performanya mulai menurun.
1. Performa apik Antoine Semenyo pada awal musim membuat banyak manajer FPL membelinya

Antoin Semenyo memulai musim dengan performa yang sangat meyakinkan melalui kontribusi besar pada gameweek (GW) 7 ketika ia mencetak 2 gol, 1 asis, dan membukukan total 18 poin. Catatan tersebut mengangkat total poinnya menjadi 66, yang menjadikannya gelandang dengan perolehan tertinggi pada fase itu. Statistik tersebut sekaligus membuatnya naik kelas yang tadinya hanya sebagai diferensial menjadi aset wajib bagi banyak manajer.
Menurut laman resmi Premier League, kepopulerannya meningkat drastis ketika kepemilikannya melonjak dari 462 ribu manajer menjadi 6,7 juta hanya dalam beberapa minggu. Ia berubah dari pemain ke-76 paling banyak dipilih menjadi peringkat ke-3 secara keseluruhan di FPL. Lonjakan tersebut memperlihatkan tingkat kepercayaan para manajer terhadap konsistensi performanya yang terlihat sangat stabil pada fase awal kompetisi.
Faktor yang membuatnya meledak tidak hanya bersifat situasional, tetapi juga didukung oleh fondasi statistik yang kuat. Semenyo memiliki 6 big chances dalam 4 GW pertama, angka tertinggi dari semua gelandang pada periode yang sama. Semua peluang besar tersebut tercipta ketika Evanilson de Lima menjadi starter, yang menggambarkan chemistry sangat efektif antara keduanya. Performa apik Bournemouth pada pekan awal mengantarkan mereka berada di lima besar liga dalam hal big chances dan minutes per shot pada GW 1–4.
2. Performa Antoine Semenyo mulai turun sejak GW 9

Penurunan performa Antoine Semenyo kemudian muncul secara bertahap, teapi jelas setelah fase eksplosif di awal. Dalam tiga pertandinganpada GW 9–11, ia hanya menghasilkan 5 poin. Selain itu, ia mengalami lima pertandingan beruntun tanpa gol dan hanya memiliki 1 assist yang membuat kontribusinya turun jauh dari standar awal musim.
Statistik individu Semenyo menunjukkan penurunan tajam yang mengonfirmasi fase regresi tersebut. Dilansir Fantasy Football Scout, dari 7 big chances antara GW 1–7, ia hanya mencatat 1 dalam rentang GW 8–11. Total expected goals (xG) pada periode buruk tersebut berada di angka 0,98 yang sebagian besar berasal dari penalti yang gagal. Volume tembakannya juga merosot signifikan, turun dari 17 tembakan pada 7 GW pertama menjadi hanya 6 dalam 4 pertandingan berikutnya. Kreativitasnya pun hilang ketika menciptakan 10 dari 11 peluang Bournemouth pada GW1–7, sementara ia tidak membuat peluang sama sekali sejak GW 9.
Kapasitas menyerang Bournemouth secara keseluruhan turut mengalami penurunan. Big chances tim menyusut dari 9 pada GW 1–4 menjadi 8 pada GW 5–11 hingga turun ke peringkat 19 di Premier League dalam periode tersebut. Minutes per shot memburuk dari 6,8 menjadi 9,0 sehingga mengurangi frekuensi peluang yang dapat dieksekusi oleh Semenyo. Rotasi di posisi striker antara Evanilson de Lima dan Eli Junior Kroupi juga mengganggu koneksi yang sebelumnya sangat produktif, sementara cedera lutut kiri serta absen karena sakit menambah hambatan dalam keberlanjutan performanya.
3. Strategi FPL untuk Antoine Semenyo: Tahan, jual, atau tunggu 1 gameweek lagi?

Sebagian manajer mempertimbangkan opsi menahan Antoine Semenyo karena Bournemouth memiliki 4 laga kandang dari 6 pertandingan berikutnya, termasuk tiga laga dengan tingkat kesulitan Fixture Difficulty Rating (FDR) 2 melawan West Ham United, Everton, dan Burnley. Semenyo juga punya jaminan bermain 90 menit penuh dan tidak terpengaruh absennya para pemain Afrika akibat AFCON 2026 karena Ghana tidak lolos. Prediksi Football Fantasy Hub bahkan menempatkannya sebagai gelandang keempat dengan proyeksi poin tertinggi selama rangkaian jadwal tersebut.
Namun, argumen sell juga memiliki dasar yang kuat berdasarkan penurunan statistik mendasar miliknya. Angka Non-Penalty Expected Goal Involvement (NPxGI) turun dari 3,17 menjadi hanya 0,29 pada periode buruknya sehingga mengindikasikan hilangnya kontribusi ofensif yang signifikan. Penurunan harga yang terjadi beberapa kali makin memperbesar risiko kerugian nilai bagi para manajer FPL. Jadwal Bournemouth juga menjadi berat setelah Everton, dengan dua laga melawan Chelsea serta tandang ke Manchester United dan Brentford. Banyak alternatif dengan daya ancam lebih stabil seperti Bryan Mbeumo, Bukayo Saka, Yankuba Minteh, Jeremy Doku, Dango Ouattara, dan Morgan Rogers, sehingga membuat opsi melepas Semenyo makin masuk akal.
Beberapa manajer lain memilih memberikan kesempatan 1 gameweek lagi karena Burnley menjadi lawan yang berpotensi memberikan ruang bagi Semenyo untuk memulihkan performanya. Burnley, sebagai salah satu klub paling banyak kebobolan di liga, membuka peluang bagi winger seperti Semenyo untuk melakukan eksploitasi. Pertandingan tersebut dianggap cukup potensial untuk membalikkan tren negatif sebelum memasuki rangkaian laga yang lebih sulit.
Keputusan akhir kemudian bergantung pada struktur skuad masing-masing manajer. Jika manajer ingin bermain aman atau mengejar value, melepasnya menjadi pilihan logis. Sebaliknya, manajer yang ingin menjaga ranking melalui kepemilikan tinggi Semenyo dapat mempertimbangkan untuk menahannya dalam 1–2 pertandingan mendatang. Pada akhirnya, pemilihan gelandang alternatif pada rentang harga 7–8 juta pounds akan menentukan arah strategi yang paling efektif.
Penurunan performa Antoine Semenyo memang menciptakan dilema bagi para manajer FPL, tetapi setiap opsi memiliki risiko dan peluang tersendiri. Evaluasi berdasarkan data dan kebutuhan skuad akan menjadi kunci untuk menentukan langkah paling optimal dalam beberapa gameweek mendatang.

















