Apa yang Bisa Diharapkan Chelsea dari Kehadiran Liam Delap?

Liam Delap dipastikan bergabung dengan Chelsea setelah tampil impresif bersama Ipswich Town di English Premier League (EPL) 2024/2025. Transfer senilai 30 juta pound sterling atau setara Rp660,8 miliar ini memicu banyak diskusi soal potensi dampak yang bisa ia berikan untuk The Blues. Dengan usia yang masih muda, ia disebut-sebut sebagai salah satu striker masa depan Inggris yang menjanjikan.
Kehadirannya di Stamford Bridge sekaligus menambah amunisi dan mencerminkan arah baru dalam strategi Chelsea. Klub ini membutuhkan solusi di lini depan dan Delap dinilai bisa menjadi jawaban atas masalah produktivitas gol yang selama ini menghantui tim. Hal ini krusial, terutama dalam upaya klub untuk kembali bersaing di level kompetisi tertinggi.
1. Gagal di Manchester City, Liam Delap malah moncer di Ipswich Town
Liam Delap merupakan produk akademi Manchester City. Ia menunjukkan bakat besar sebagai penyerang sejak usia remaja. Namun, ketatnya persaingan di lini depan serta filosofi permainan Pep Guardiola yang lebih mengandalkan sistem false nine membuatnya kesulitan menembus tim utama. Akibatnya, ia harus menjalani beberapa masa peminjaman untuk mendapatkan menit bermain yang konsisten.
Puncaknya terjadi pada 2024/2025 ketika bergabung dengan Ipswich Town. Delap tampil dalam 30 laga Premier League dan mencetak 12 gol serta 2 assist. Capaian ini sangat mencolok mengingat Ipswich adalah tim promosi yang kemudian terdegradasi pada akhir musim.
Meski berada dalam tim yang kesulitan bertahan di Premier League, Delap menjadi pusat perhatian. Ia dianggap sebagai striker klasik yang mampu mencetak gol dari berbagai situasi dengan fleksibilitas gaya permainan modern. Media Inggris, BBC, bahkan menyebutnya "menakutkan" karena konsistensinya dalam mencetak gol dan menciptakan ancaman di lini depan lawan.
2. Liam Delap dikenal sebagai striker yang proaktif dalam mengejar bola dan pressing ke daerah lawan
Liam Delap memiliki karakteristik sebagai penyerang murni yang tak hanya mengandalkan insting, tetapi juga kerja keras di atas lapangan. Ia dikenal aktif dalam menekan lawan, melakukan duel fisik, serta merebut bola di area sepertiga akhir. Dilansir Opta Analyst, dirinya mencatat 411 pressing di sepertiga akhir lapangan, hanya kalah dari Dominic Solanke dan Alexander Isak di Premier League 2024/2025.
Salah satu keunggulan utama Delap adalah kemampuannya dalam melakukan dribel progresif, yaitu membawa bola ke depan sejauh mungkin dari wilayah bertahan menuju area lawan. Ia juga tercatat sebagai pemain dengan rerata jarak menggiring bola terjauh per satu kali dribel di antara striker Premier League. Ini menunjukkan kapasitasnya untuk menciptakan peluang bahkan dari situasi sulit atau serangan balik.
Selain itu, Delap kerap lari ke belakang garis pertahanan lawan. Dari 594 sprint tanpa bola selama 2024/2025, sebanyak 46 persen adalah lari ke belakang (runs in-behind), jauh lebih tinggi dibandingkan Nicolas Jackson yang hanya mencatat 28 persen dari 657 sprint serupa. Ini membuktikan, ia adalah penyerang yang aktif mencari ruang dan menciptakan peluang, bukan sekadar menunggu bola.
3. Liam Delap merupakan mantan pemain asuhan Enzo Maresca di akademi Manchester City
Transfer Liam Delap ke Chelsea tak lepas dari latar belakang hubungannya dengan dua sosok penting klub, yaitu Enzo Maresca dan Cole Palmer. Bersama Maresca di Manchester City Elite Development Squad, ia mencetak 27 gol hanya dalam 22 pertandingan. Prestasi ini hanya kalah dari Palmer yang juga kini menjadi rekan setimnya kembali di Chelsea.
Kolaborasi antara Delap dan Palmer telah terbukti sejak usia muda. Mereka pernah berduet dalam 33 pertandingan di level klub dan Timnas U-21 Inggris dengan 28 kemenangan dan hanya 2 kekalahan. Hubungan ini akan sangat berguna untuk mempercepat proses adaptasi Delap di lingkungan baru.
Pelatih Enzo Maresca sendiri memuji Delap sebagai striker yang lengkap dan pekerja keras. Ia menyebutnya sebagai pemain yang dapat menjadi aset penting bagi masa depan Timnas Inggris. Dengan koneksi personal dan pemahaman taktik yang sudah terbangun sejak lama, Delap memiliki semua elemen untuk sukses di bawah asuhan Maresca.
4. Kedatangan Liam Delap akan membuat persaingan striker di Chelsea semakin ketat
Kedatangan Liam Delap akan memberi warna baru dalam persaingan lini depan Chelsea. Nicolas Jackson, yang sempat menjadi andalan utama, mengalami penurunan performa drastis pada paruh kedua 2024/2025. Ia hanya mencetak 1 gol di Premier League sepanjang 2025 setelah mencetak 9 gol pada paruh pertama musim.
Delap hadir dengan statistik yang lebih meyakinkan. Kembali mengutip statistik Opta Analyst, ia mencetak 12 gol dari 9,3 expected goals (xG) dengan overperformance sebesar +2,7 xG. Sebaliknya, Jackson justru dinilai underperform dengan hanya mencetak 10 gol dari 12,3 xG. Dalam hal konversi peluang, Delap mencatatkan angka 17,7 persen dibandingkan dengan 13,2 persen milik Jackson.
Selain itu, kehadiran Delap bakal krusial bagi kedalaman skuad karena Jackson kemungkinan akan absen selama Piala Afrika 2026 pada Desember hingga Januari nanti. Di sisi lain, Christopher Nkunku sedang dikaitkan dengan kepergian dari Stamford Bridge, dan Marc Guiu dikabarkan akan dipinjamkan kepada klub lain. Dengan kondisi ini, Delap sangat mungkin menjadi penyerang utama Chelsea musim depan.
Liam Delap bukan sekadar investasi jangka panjang bagi Chelsea, tetapi juga solusi nyata untuk lini depan yang sedang bermasalah. Dengan rekam jejak, karakteristik permainan, serta koneksi personal yang solid, Delap memiliki semua bekal untuk memberikan dampak langsung di Stamford Bridge.