Meski semua atribut teknis dan taktik berpihak kepadanya, Florian Wirtz tetap memiliki tantangan besar jika bergabung dengan Liverpool. Ia belum pernah bermain di luar Jerman, dan Premier League yang terkenal dengan intensitas dan fisikalitas tinggi. Dalam beberapa laga, ia sempat kesulitan ketika mendapat penjagaan ketat 1 lawan 1 yang memperlihatkan bahwa ia belum sepenuhnya nyaman menghadapi taktik pertahanan tertentu.
Selain itu, Liverpool memiliki dinamika lini tengah yang kompleks. Kehadiran pemain-pemain seperti Dominik Szoboszlai, Alexis Mac Allister, dan Ryan Gravenberch membuat persaingan di sektor kreatif cukup padat. Arne Slot harus mampu menyusun sistem yang memungkinkan Wirtz beroperasi di antara lini dengan ruang gerak yang cukup untuk memaksimalkan potensinya. Sistem rotasi dan peran hibrida mungkin menjadi jalan keluar agar semua gelandang kreatif bisa tampil optimal.
Meski begitu, keunggulan Wirtz dalam membaca permainan, konsistensinya menciptakan peluang, dan kerja keras saat bertahan punya peluang besar untuk sukses di Anfield. Ia dikenal rajin menekan lawan saat kehilangan bola dan tak segan turun ke belakang untuk membantu bertahan. Dengan jumlah 47 persen tembakannya tepat sasaran dan rasio nyaris dua tembakan per 90 menit, dirinya punya potensi menjadi penentu kemenangan dalam banyak laga penting.
Florian Wirtz bukan hanya cocok secara teknis, tetapi juga secara filosofis dengan pendekatan Arne Slot. Dengan ruang yang tepat dan sistem yang mendukung, ia berpotensi menjadi jantung baru kreativitas Liverpool dalam beberapa musim ke depan.