Apakah Martin Zubimendi Solusi Tepat Lini Tengah Arsenal?

Intinya sih...
Martin Zubimendi menjadi penyeimbang taktik Arsenal
Kedatangan Zubimendi dapat memaksimalkan peran Rice dan Odegaard
Karakter dan kesamaan latar belakang dengan Arteta mempermudah adaptasi Zubimendi
Arsenal kemungkinan besar akan mendapat amunisi baru dengan mendatangkan Martin Zubimendi dari Real Sociedad. Transfer ini bukan sekadar pengisian posisi, melainkan juga bagian dari rencana jangka panjang Mikel Arteta untuk menyempurnakan struktur permainan timnya. Setelah gagal menjaga konsistensi performa pada 2024/2025, kedatangan Zubimendi dianggap menjadi langkah strategis untuk memperkuat fondasi lini tengah.
The Gunners telah berjuang mencari gelandang bertahan ideal sejak kepergian Granit Xhaka pada 2023. Thomas Partey kerap dibekap cedera dan pasang-surut performa, sementara Jorginho telah meninggalkan klub untuk merapat ke Flamengo. Dalam kondisi tersebut, Zubimendi hadir membawa harapan baru dengan kombinasi kualitas teknis, pengalaman di level tertinggi, dan kecerdasan taktis yang langka.
1. Martin Zubimendi bakal menjadi sosok penyeimbang struktur taktik Arsenal
Kedatangan Martin Zubimendi ke Arsenal menjadi kunci untuk mengakhiri eksperimen taktik Arsenal di lini tengah pascaera Granit Xhaka. Dalam 2 musim terakhir, Mikel Arteta kesulitan menemukan kombinasi gelandang yang mampu memberikan keseimbangan antara agresivitas dan kontrol bola. Thomas Partey sering tampil tidak konsisten, sedangkan eksperimen dengan Kai Havertz di lini tengah terhenti pada Februari 2025 akibat cedera hamstring yang dialaminya.
Dengan Zubimendi, Arteta akhirnya memiliki gelandang bertahan alami yang dapat mengambil peran sebagai pengatur tempo di lapangan tengah. Gelandang 26 tahun ini memimpin Real Sociedad dalam hal sentuhan, umpan, dan progresi bola sepanjang 2024/2025, menunjukkan perannya sebagai pusat distribusi bola. Ia dikenal sangat baik dalam menghadapi tekanan, memiliki kemampuan membaca permainan, dan mengambil keputusan dengan cepat di area yang berisiko tinggi.
Kehadirannya memungkinkan perubahan struktur fungsional, dengan Declan Rice bisa kembali didorong ke posisi No. 8, tempat ia lebih nyaman untuk berlari, menekan, dan melakukan overlap. Dalam sistem ini, Zubimendi akan mengisi ruang antarlini dengan kecerdasan posisi dan distribusi bola yang efisien. Ia bahkan termasuk dalam lima besar gelandang LaLiga Spanyol dalam hal umpan sukses, intersep, dan jarak progresi bola musim lalu. Semua elemen ini menjadikannya senjata utama dalam usaha The Gunners memperkuat lini tengah.
2. Kedatangan Martin Zubemendi dapat memaksimalkan peran Declan Rice dan Martin Odegaard
Martin Zubimendi bukan hanya penyeimbang lini tengah, tetapi juga pencipta ruang bagi dua pilar kreatif Arsenal, yaitu Declan Rice dan Martin Odegaard. Dengan kemampuan teknisnya yang matang, ia dapat menarik pressing lawan ke pusat permainan sehingga area sisi kanan yang dihuni Odegaard dan Bukayo Saka menjadi lebih longgar. Efek domino ini penting untuk tim yang selama 2 musim terakhir kerap menemui kebuntuan dalam menyerang dari sektor sayap kanan.
Fungsi utama Zubimendi adalah sebagai titik pusat sirkulasi bola. Menurut data Opta Analyst, ia rata-rata menerima 66,8 sentuhan per laga di LaLiga 2024/2025 dan secara konsisten menciptakan peluang progresif melalui umpan-umpan pendek yang presisi. Dalam sistem Real Sociedad, ia bahkan menerima lebih banyak umpan dari bek tengah dibanding hampir seluruh gelandang bertahan di LaLiga, kecuali pemain-pemain dari tim dengan penguasaan bola tinggi seperti FC Barcelona dan Real Madrid. Fakta ini mencerminkan kepercayaan tinggi dari rekan setim terhadap kemampuannya sebagai penghubung antarlini.
Efek terbesar dari kehadiran Zubimendi bisa jadi paling dirasakan oleh Rice. Sejak pindah dari West Ham United, Rice terus berpindah peran antara No. 6 dan No. 8, tergantung dari siapa partnernya di lini tengah. Dengan Zubimendi mengisi pos No. 6 secara penuh, Rice bisa bertransformasi menjadi gelandang box-to-box yang mengancam dari lini kedua, sementara Odegaard lebih fokus pada aspek kreativitas dan koneksi dengan lini serang. Pada akhirnya, dinamika ini dapat memaksimalkan potensi ketiganya dalam sistem Mikel Arteta.
3. Karakter dan kesamaan latar belakang dengan Mikel Arteta bakal mempermudah adaptasinya
Selain unggul secara teknis, Martin Zubimendi juga memiliki kepribadian yang menonjol di dalam dan luar lapangan. Ia digambarkan sebagai pemain yang disiplin, rendah hati, memiliki karakter kuat, dan punya jiwa kepemimpinan yang senyap. Sosoknya disebut sebagai "quiet leader" yang tampil konsisten tanpa perlu menjadi pusat perhatian, tetapi tetap memegang peran penting dalam dinamika tim.
Kebetulan menarik lainnya adalah kedekatan historis antara Zubimendi dan Mikel Arteta. Keduanya berasal dari Kota San Sebastian, Spanyol, sama-sama pernah bermain untuk Real Sociedad, dan memulai karier dari klub akar rumput yang sama, Antiguoko. Bahkan, salah satu pelatih di klub tersebut, Roberto Montiel, menyebut Martin Zubimendi lebih mirip Xabi Alonso daripada Mikel Arteta, baik dalam cara bermain maupun dalam sifat introvertnya yang tenang dan tajam dalam mengambil keputusan.
Gaya bermain kolektif dan tak egois yang ditunjukkan Zubimendi sangat cocok dengan filosofi Arteta yang mengedepankan kerja sama antarlini. Ia cenderung bermain sederhana, namun, efektif dengan hanya 27,1 persen dari umpannya yang masuk ke sepertiga akhir yang mencakup baik permainan yang mengandalkan aksi heroik individual maupun upaya membangun struktur serangan yang disiplin dari lini tengah. Sosok seperti ini penting bagi Arsenal yang ingin menjaga stabilitas permainan dalam jangka panjang dan mengembangkan model permainan yang berkelanjutan.
Kedatangan Martin Zubimendi tidak menempatkannya sebagai bintang paling menonjol. Ia justru merupakan komponen esensial yang mampu menghubungkan visi taktis Mikel Arteta. Jika semua berjalan sesuai rencana, ia bisa menjadi katalis transformasi yang membawa Arsenal naik level, baik di Premier League maupun Eropa.