Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert. (Dok. PSSI)
APPI sejatinya tak masalah dengan aturan tersebut. Namun, mereka menyayangkan karena regulasi ini tedengar kontradiktif dengan pernyataan pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert. Kluivert sempat menyatakan hanya akan memanggil pemain dengan menit bermain yang tinggi. Dengan adanya regulasi ini, berarti kesempatan pemain lokal untuk mengenakan seragam tempur Timnas Indonesia makin kecil
"Sebagai asosiasi yang menaungi pemain lokal dan asing, APPI tidak mempermasalahkan berapapun kuota yang ada. Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana dengan jam terbang talenta lokal di Indonesia. Jika muara dari kompetisi yang lebih berkualitas adalah prestasi Tim Nasional, maka regulasi ini tentu sangat kontradiktif dengan pernyataan dari Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, yang pernah menyatakan bahwa 'Jika para pemain tidak punya menit bermain di klub, maka kamu tidak bisa dapat kesempatan'," kata Presiden APPI, Andritany Ardhiyasa.
Premier League hingga Bundesliga, dua kompetisi yang dibandingkan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dengan Indonesia, pada dasarnya memiliki aturan terkait homegrown players. Keduanya bahkan memiliki aturan ketat mengenai pendaftaran pemain lokal sejak usia dini demi membuka kesempatan mereka berkembang.
LIB memang sudah mengantisipasi dengan membatasi kuota pemain asing yang bisa berlaga secara bersamaan, yakni delapan, dan sistem pergantiannya harus lokal. Namun, fondasi regulasinya masih bisa diakali, tak seperti aturan homegrown players yang ada di Premier League atau Bundesliga.