Sean Dyche membawa rencana permainan yang sangat spesifik untuk menembus pressing Liverpool yang terkenal agresif. Ia melarang pemainnya memainkan build-up pendek karena risiko kehilangan bola di area sendiri terlalu besar. Dirinya mengarahkan timnya untuk cepat mendistribusikan bola ke area lawan dan menjalankan situasi second ball sebagai pemicu serangan.
Gol pembuka menunjukkan efektivitas serangan langsung yang memaksa terjadinya sepak pojok. Murillo dos Santos memanfaatkan ruang di kotak penalti setelah pergerakan cerdas tanpa bola dari Igor Jesus dan Morgan Gibbs-White menarik perhatian bek lawan. Kelengahan Liverpool dalam mengawasi Murillo makin mempertegas kekuatan detail taktik Dyche dalam menyambut set-piece.
Gol kedua memperlihatkan pola kombinasi rotasi dan overload di area sayap. Pergerakan Gibbs-White ke sisi kiri menarik gelandang Liverpool keluar dari posisinya, dan Neco Williams memanfaatkan ruang di half-space. Umpan tarik Williams kemudian diselesaikan dengan baik oleh Nico Savona yang datang dari lini kedua.
Gol ketiga mencerminkan dampak langsung dari winger eksplosif. Omari Hutchinson menerima bola dengan ruang dan kecepatan, lalu mengecoh pemain bertahan sebelum melepaskan tembakan yang disambut penyelesaian akurat Gibbs-White. Liverpool tidak kuasa menghentikan situasi 1 lawan 1 ketika struktur defensif mereka terbelah.
Menurut Opta Analyst, meskipun Liverpool menguasai bola hingga 75 persen dan mencatat 629 umpan, berbanding terbalik dengan Forest yang hanya mencatat 215 umpan, mereka tidak mampu mengontrol ritme permainan. Forest tetap solid, disiplin, dan agresif dalam menutup ruang, sehingga lawan gagal menembus zona “V”, area sentral berbahaya di depan kotak penalti, yang dilindungi Dyche. Efisiensi transisi dan keteguhan mental membuat kemenangan besar itu menjadi pukulan telak bagi juara bertahan Premier League.
Nottingham Forest kini punya alasan kuat untuk kembali optimistis. Kemenangan 3-0 atas Liverpool di Anfield menjadi penanda filosofi baru Sean Dyche diterima dan dijalankan sempurna oleh tim. Respons positif pemain dan dukungan fans menunjukkan koneksi emosional yang kembali pulih dalam waktu singkat.