Dari pemain-pemain di atas, strategi perekrutan Barcelona menunjukkan keberanian dalam memberi ruang bagi pemain yang tidak lagi dipandang utama oleh klub sebelumnya. Mereka datang bukan sebagai bintang yang sedang bersinar terang, melainkan sebagai pemain yang pernah bersinar dan kini membawa keraguan. Ada yang baru sembuh dari cedera, ada pula yang dicoret karena dianggap kurang cocok dengan strategi tim lama. Namun, di Barcelona, mereka diberi kepercayaan penuh untuk kembali menampilkan kualitas yang sempat memudar. Klub ini tidak terpaku pada label pemain terbaik, melainkan pada potensi peran yang bisa dihidupkan kembali.
Langkah ini memang mengandung risiko, karena tidak semua transfer menghasilkan dampak besar. Namun, dari apa yang ditunjukkan Henrik Larsson, Luis Suárez, dan Pierre-Emerick Aubameyang, keputusan klub terbukti membawa hasil. Mereka mampu mencetak gol-gol krusial dan memberi dorongan besar pada performa tim pada musim yang berat. Gol-gol mereka bukan hasil dari proses panjang dalam adaptasi, melainkan hasil dari penempatan peran yang tepat dan kepercayaan yang utuh.
Barcelona membuktikan, ketajaman seorang striker tidak selalu ditentukan usia, nilai transfer, atau performa terakhir di klub sebelumnya. Melalui pilihan yang dianggap berani, klub ini mampu menghidupkan kembali pemain yang sempat tersisih dan menjadikannya sebagai bagian vital dari mesin serangan. Tiap perekrutan tersebut menunjukkan kepercayaan, peran besar bisa lahir dari nama yang sempat dipinggirkan selama diberikan kepercayaan dan ruang untuk tampil.