Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi rasisme (unsplash.com/jontyson)
Ilustrasi rasisme (unsplash.com/jontyson)

Intinya sih...

  • Pelatih Real Madrid, Xabi Alonso, marah karena Antonio Ruediger menjadi korban rasisme.

  • Belum jelas dari mana serangan rasial itu muncul, apakah suporter atau pemain Pachuca.

  • Bek Pachuca, Gustavo Cabral, mengakui hinaan kepada Ruediger tapi bukan tindakan rasis.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Insiden tak enak menimpa bek Real Madrid, Antonio Ruediger. Dia menjadi korban rasisme saat Madrid menang dengan skor 3-1 atas Pachuca, Senin dini hari WIB (23/6/2025).

Ruediger menerima perlakuan tak enak ini saat masa injury time babak kedua. Wasit Ramon Abatti yang menyadari serangan rasial itu, melakukan gestur demi mengaktifkan protokol antirasisme.

1. Alonso marah

Pelatih Madrid, Xabi Alonso, menyatakan memang ada tindakan rasis yang diterima anak asuhnya itu. Alonso menyatakan Ruediger mengadu padanya telah menerima serangan rasial saat berada di lapangan.

"Itulah yang Toni katakan. Kini, FIFA sedang menginvestigasinya. Sejauh yang saya tahu itu, dan tak bisa diterima," ujar Alonso dilansir AS.

2. Serangannya belum jelas dari mana

Belum jelas dari mana serangan rasial itu muncul, apakah suporter atau salah seorang pemain Pachuca. Sempat ada kecurigaan, bek Pachuca, Gustavo Cabral, yang melakukannya. Namun, dia menepis dugaan telah menyerang Ruediger secara rasial.

"Tak ada serangan rasis kepadanya," kata Cabral dikutip ESPN.

3. Cabral akui sempat hina Ruediger, tapi...

Cabral mengakui memang sempat melayangkan psywar kepada Ruediger. Tapi, perkataannya tak mengarah pada tindakan rasis.

"Saya sebut dia 'ayam sayur', seperti hinaan di bahasa Argentina. Itu saja," ujar Cabral.

FIFA juga belum mengambil tindakan hingga sekarang. Mereka sedang menunggu laporan dari wasit terkait laga itu.

Editorial Team