Menetap di negaranya sejak belia, Federasi Sepak Bola Luksemburg memang menjadi salah satu pihak yang berperan dalam perkembangan Brian Madjo. Bahkan, per jeda internasional Maret 2025, Madjo sudah mengoleksi tiga caps untuk tim nasional senior mereka. Sayangnya, pada jeda internasional September ini, FLF harus kehilangan Madjo. Sebabnya, sang pemain lebih memilih untuk menerima panggilan dari Timnas Inggris U-17.
FIFA memang mengatur, seorang pemain tidak akan bisa berpindah kewarganegaraan jika sudah bermain empat kali, baik itu pertandingan kompetitif maupun sekadar persahabatan. Jeff Strasser, pelatih Timnas Luksemburg, menyatakan, Madjo memilih untuk menjaga peluangnya bermain bagi Inggris pada masa mendatang sehingga memutuskan untuk berhenti membela mereka mulai jeda internasional September 2025 ini.
Selain Inggris, Madjo juga sebetulnya memenuhi syarat untuk membela Kamerun. Ayahnya, Guy Madjo, lahir di negara tersebut dan merupakan mantan pesepak bola. Guy tidak berhasil menembus Timnas Kamerun senior, tetapi pernah mengenakan seragam mereka bersama skuad U-23. Guy pensiun sebagai pemain pada 2017 di salah satu klub Kamerun, Union Douala. Namun, ia menghabiskan mayoritas kariernya di Inggris meski cuma membela tim-tim medioker.
Brian Madjo menjadi salah satu bintang masa depan paling cemerlang milik Inggris. Keyakinan sang pemain bakal mampu menembus skuad senior The Three Lions sampai membuatnya memilih untuk mengundurkan diri dari Timnas Luksemburg. Sambil menanti momen tersebut tiba, untuk sementara Madjo akan terus melanjutkan perkembangannya bersama FC Metz di Ligue 1 Prancis.