Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi suporter sepak bola (IDN Times/Mardya Shakti)

Intinya sih...

  • Gelandang Aston Villa, Amadou Onana, jalani latihan intensitas tinggi sambil berpuasa selama Ramadan.
  • Onana merasa mendapat energi tambahan dan seperti pahlawan super selama menjalani ibadah puasa.
  • Ramadan bagi Onana bukan hanya menahan lapar dan haus, tapi juga mengajarkan untuk bersyukur dan peduli pada yang kurang beruntung.

Jakarta, IDN Times - Gelandang beragama muslim Aston Villa, Amadou Onana punya cerita menarik dalam dalam ibadah puasanya. Selama Ramadan, Onana berasa menjadi pahlawan super.

Betapa tidak, Onana harus menjalani latihan dengan intensitas tinggi seperti hari-hari biasanya, tetapi sembari berpuasa. Di London, waktu berpuasa umat muslim sekitar 15 jam.

1. Onana berasa jadi pahlawan super, kok bisa?

Namun, Onana tak merasa kelelahan. Sebaliknya, gelandang 23 tahun itu justru mendapat energi tambahan, bak pahlawan super!

"Saya merasa seperti pahlawan super selama Ramadan. Bagi saya, sebagai individu, agama adalah yang utama. Saya menempatkan Tuhan di atas segalanya. Saya menempatkan Allah terlebih dahulu sebelum segalanya. Ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kesulitan hidup yang nyata. Ini hanya ada di sini (pikiran)," kata Onana di Instagram resmi Premier League.

2. Teman-teman Onana sampai tak percaya

Latihan dengan intensitas tinggi sembari menahan lapar dan haus, tentu akan menyulitkan. Atlet membutuhkan nutrisi dan cairan yang cukup untuk menunjang latihannya.

Bahkan, rekan-rekannya tak percaya Onana dapat melakukan hal tersebut.

"Saya sering mendapat pertanyaan dari rekan satu tim. Mereka berkata, "Saya tidak tahu bagaimana kamu bisa melakukan ini, karena saya tidak akan mampu". Saya merasa seperti memiliki kekuatan dan energi ekstra," ucap Onana.

3. Ramadan di mata Onana

Ramadan, di mata Onana, bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus. Tetapi, Ramadan mengajarkan para umat muslim untuk lebih bersyukur.

"Jika kamu bukan Muslim, kamu mungkin hanya mendengar "oh, Ramadan itu seperti hukuman untuk tidak makan dan minum. Tapi, tentu saja ada makna yang jauh lebih dalam," ujar Onana.

"Kami berpikir tentang mereka yang kurang beruntung, yang tidak bisa mendapatkan makanan dan minuman setiap hari. Saya pikir ini membuatmu menyadari betapa beruntungnya dirimu berada dalam posisi ini," kata Onana.

Editorial Team