Pada 1992/1993, kontroversi dan polemik yang lebih besar sebetulnya dibuat Olympique Marseille di liga domestik. Marseille terbukti melakukan pengaturan skor saat bertanding melawan Valenciennes di Ligue 1 Prancis pada 20 Mei 1993. Bernard Tapie menginsturksikan Jean-Jacques Eydelie untuk mengontak tiga pemain Valenciennes yang merupakan mantan rekan setimnya saat masih membela Nantes. Mereka adalah Jorge Burruchaga, Christophe Robert, dan Jacques Glasmann.
Sesuai dengan permintaan Tapie, Eydelie siap membayar ketiga pemain tersebut jika mereka bersedia mengalah ketika kedua tim bertanding. Motivasi dari aksi licik ini tidak terlepas karena Tapie yang ingin Marseille berada dalam kondisi fisik prima ketika 6 hari berselang melakoni laga final Liga Champions 1992/1993. Saat itu, kemenangan atas Valenciennes juga akan sekaligus membuat Marseille mengunci gelar juara Ligue 1. Namun, jika gagal, maka mereka harus memastikannya pada 28 Mei 1993 saat bertemu Paris Saint-Germain yang juga masih memiliki kesempatan untuk menjadi kampiun.
Pada akhirnya, Marseille memang berhasil mengalahkan Valenciennes dengan skor 1-0 lewat gol Alen Boksic pada menit 21. Mereka pun resmi menjadi juara. Namun, rencana curang berhasil terbongkar. Penyebabnya karena Glasmann tidak tergoda dengan tawaran kotor. Sepanjang laga, ia melaporkan situasi ini kepada wasit, Jean-Marie Veniel, dan pelatihnya, Boro Primorac. Setelah pertandingan selesai, polisi pun langsung menginvestigasi para pemain Marseille di ruang ganti dengan dasar laporan yang dibuat Veniel.
Setelah proses persidangan yang panjang, pengadilan akhirnya mengeluarkan keputusan pada 15 Mei 1995. Mereka menjatuhkan hukuman kurungan penjara dan denda kepada Tapie, Eydelie, Burruchaga, Robert, serta manajer Marseille, Jean-Pierre Bernes, yang juga terbukti terlibat. Gelar juara Ligue 1 milik Marseille terlebih dulu dicopot Federasi Sepak Bola Prancis (FFP). Mereka ditendang dari kompetisi teratas untuk 1994/1995. Namun, titel Liga Champions Marseille bertahan karena UEFA menyatakan kecurangan tidak terbukti terjadi di ajang yang mereka kelola.
Status terhormat Marseille sebagai klub Prancis satu-satunya yang berhasil menjadi juara Liga Champions disamai Paris Saint-Germain pada 2024/2025 ini. PSG bahkan menyempurnakannya dengan raihan treble winners. Pasalnya, mereka juga mampu menjuarai Ligue 1 dan Coupe de France.