Drama Qatar yang Kuras Energi Menuju Final Piala Asia 2023

Jakarta, IDN Times - Qatar berhasil melewati drama yang menguras energi demi bisa lolos ke final Piala Asia 2023. Mereka tembus ke partai puncak usai memenangkan duel ketat kontra Iran dengan skor 3-2, Rabu (7/2/2024), di Al Thumama Stadium.
Sejak babak pertama, laga memang sudah begitu intens tensinya. Saling serang hingga berbalas gol terjadi. Namun, ketajaman Akram Afif menjadi pembeda.
Brace yang dicetak berpadu dengan eksplosivitasnya, membuat Qatar lebih unggul hingga akhirnya bisa menang atas Iran.
"Saya sangat senang dengan semua orang, rakyat Qatar, fans, dan pemain. Laga yang kompleks, tapi kami bisa bermain bagus. Pemain berjuang keras, mengimplementasikan filosofi dan ide saya di lapangan. Mereka layak mendapat rasa terima kasih. Sekarang, kami selangkah lagi mempertahankan gelar," kata pelatih Qatar, Marquez Lopez, dilansir RTE.
1. Qatar yang bikin Iran sakit banget
Kekalahan dari Qatar menjadi begitu menyakitkan buat Iran. Bukan hanya gagal ke final, tapi ini menjadi kekalahan pertama pula bagi Iran di era Amir Ghalenoei.
"Saya minta maaf ke warga Iran. Kami punya kewajiban bikin mereka senang. Saya mau berterima kasih ke pemain, mereka memberikan segalanya," ujar Ghalenoei.
2. Pelatih Iran pasang badan
Ghalenoei meminta fans Iran untuk tak mencaci para pemain. Dia pasang badan atas kekalahan tersebut dan siap bertanggung jawab.
"Jika Anda cari orang yang bertanggung jawab, saya adalah orangnya, bukan federasi atau pemain. Saya rasa, ini hari terburuk sepanjang hidup," kata Ghalenoei.
3. Qatar dan Yordania menatap sejarah baru
Final Piala Asia 2023 bisa saja menciptakan sejarah baru buat Qatar atau Yordania. Masing-masing dari mereka memang sedang mengincar rekor baru dalam kiprahnya di Piala Asia.
Qatar bisa saja mengikuti Jepang, Korea Selatan, dan Arab Saudi, dengan juara di dua edisi secara beruntun. Sementara, Yordania bertekad meraih gelar Asia perdananya.