5 Eks Pemain Argentina Nobar Piala Dunia 2022 Langsung dari Tribun

Javier Zanetti adalah legenda Inter Milan yang juga menempati posisi prominen di Timnas Argentina era 2000-an. Kariernya di dunia sepak bola dimulai di klub lokal, Talleres dan Banfield pada 1992-1995. Sejak 1995, ia menerima tawaran Inter Milan dan menghabiskan kariernya di klub itu sampai pensiun pada 2014. 

Zanetti debut bersama Timnas Argentina pada 1994 ketika masih berusia 21 tahun. Ia telah mencatatkan 145 caps selama hampir dua dekade membela negaranya. Zanetti terakhir kali membela Timnas Argentina di Copa America 2011. Usai pensiun, Zanetti menjabat sebagai wakil presiden Inter Milan hingga kini. 

Gabriel Batistuta adalah striker tersukses Timnas Argentina pada dekade 1990-an. Prestasi terbesarnya bersama timnas adalah menjuarai Copa America 1993. Sayangnya, penampilan terakhirnya bersama La Albiceleste berakhir dengan kegagalan timnya lolos dari fase grup Piala Dunia 2002.

Karier sepak bola Batistuta bermula ketika bergabung dengan tim senior Newell’s Old Boys pada 1989. Hanya bertahan setengah musim, ia pindah ke River Plate. Tak pula betah, ia hengkang ke Boca Juniors dan debut di Eropa bersama Fiorentina. Ia pun tercatat pernah membela AS Roma dan Inter Milan. Klub terakhirnya adalah Al Arabi, tim asal Qatar yang menaunginya hingga pensiun.

Juan Pablo Sorin mengawali kariernya sebagai bersama tim senior Argentinos Junior pada 1994. Setahun berselang, ia menerima tawaran dari Juventus. Namun, hanya dua musim di Italia, ia memutuskan kembali ke Argentina untuk membela River Plate pada 1997. Bertahan selama tiga tahun, ia akhirnya bergabung ke Cruzeiro dan sempat dipinjamkan ke Barcelona serta Paris Saint-Germain (PSG). 

Sorin tercatat pernah membela Villarreal dan Hamburg SV pada 2006-2008. Namun, ia akhirnya pulang ke Cruzeiro sekaligus memutuskan pensiun di sana pada tahun 2009. 

Sejak terlibat di dalam bagian skuad Timnas Argentina, Sorin belum pernah merengkuh gelar apa pun bersama negaranya. Namun, namanya termasuk jadi bek kiri andalan Argentina pada Piala Dunia 2002 dan 2006.

Sosok legenda Argentina lain yang ikut hadir di pertandingan tersebut adalah Hernan Crespo. Ia merupakan lulusan akademi River Plate yang akhirnya pindah ke Serie A untuk berkarier di AC Parma. Dari situ kariernya terus menanjak hingga pernah membela klub-klub besar macam Inter Milan, AC Milan, dan Chelsea. 

Meski telah mencicipi manis pahitnya merumput di klub-klub besar Eropa, Crespo memutuskan kembali ke klub yang membesarkannya, AC Parma dan pensiun di sana pada 2012. 

Bergabung dalam skuad Argentina sejak 1995, Crespo baru merasakan jadi pemain inti pada edisi Piala Dunia 2002. Kiprahnya kian menanjak, ia pun didapuk sebagai penyerang andalan Argentina di Piala Dunia 2006. Kompetisi terakhirnya bersama timnas terjadi di ajang Copa America 2007.

Saat ini Crespo tengah disibukkan sebagai pelatih klub Qatar, Al Duhail. Sebelumnya, ia tercatat pernah menangani klub-klub Amerika Latin, meliputi Sao Paulo, Banfield, hingga Defensa sebagai seorang pelatih.  

Esteban Cambiasso dikenal sebagai jebolan akademi Argentinos Junior. Sejak remaja, bakatnya sudah ditaksir Real Madrid yang memasukkannya dalam skuad junior mereka.  Pada 2002, ia berhasil promosi ke tim senior Los Blancos. Bertahan dua tahun, Cambiasso hengkang ke Inter Milan dan menghabiskan 10 musim di klub Italia itu. 

Cambiasso mencatat 52 caps bersama Argentina. Ia sukses masuk dalam skuad inti Argentina pada Piala Dunia 2006 dan Copa America 2007. Kompetisi terakhirnya bersama timnas terjadi di ajang Copa America 2011. 

Pada 2017, Cambiasso yang saat itu membela klub Olympiakos memutuskan pensiun sebagai pemain sepak bola. Setahun setelahnya, ia mendapatkan tawaran menjadi asisten pelatih di Timnas Kolombia, jabatan yang ia emban hingga saat ini. 

Sama seperti keempat eks bintang Brasil kemarin, sepertinya Piala Dunia 2022 Qatar ini sekaligus jadi momen reuni para bintang lapangan hijau dari era 2000-an. Sempatkah kamu menonton aksi-aksi mereka saat masih aktif jadi pemain?