Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi fakta tersembunyi tentang Inter Milan yang tidak banyak diketahui. (Pinterest/Marcoabbracciavento)

Intinya sih...

  • Inter Milan diduga terlibat skandal pemalsuan laporan keuangan setelah gagal juara Liga Champions.
  • Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, terlibat dalam skandal ini saat menjabat sebagai Presiden Inter Milan pada 2013-2018.
  • Skandal terjadi pada periode 2016-2019 untuk menghindari aturan Financial Fair Play, mirip dengan kasus yang menimpa Manchester City.

Jakarta, IDN Times - Inter Milan diduga terlibat skandal, usai dipastikan gagal juara Liga Champions. Ternyata, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, ikut terseret dalam kasus ini.

Menurut laporan Footmercato, Inter diduga membuat laporan fiktif terkait pendapatan dari pihak sponsor. Angkanya tidak kecil, ada di kisaran 300 juta euro atau setara Rp5,5 triliun.

1. Erick Thohir diduga terlibat, kenapa?

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir di Stadion Madya, Senin (2/6/2025). (IDN Times/Tino).

Dugaan skandal pemalsuan laporan keuangan di Inter terjadi di era Erick Thohir sebagai Presiden klub. Tercatat, Erick menjadi Presiden sejak 2013 sampai 2018, sebelum Suning Group masuk.

Ada irisan dalam masa kepemimpinan Erick dengan skandal ini terjadi, hingga membuatnya masuk ke dalam pusaran konflik.

2. Terjadi pada 2016 sampai 2019

potret logo Inter Milan (unsplash.com/@gozstudio)

Diduga, skandal ini terjadi di tubuh Inter pada periode 2016 sampai 2019. Era ini bersamaan dengan momen ketika Erick menjadi presiden klub pada 2013 sampai 2018.

Tujuannya, mereka ingin aman dari aturan Financial Fair Play (FFP), mirip dengan apa yang dilakukan Manchester City.

ManCity sempat menghadapi 115 dakwaan pelanggaran keuangan dari Premier League, termasuk di dalamnya pemalsuan laporan keuangan sejak 2009 sampai 2018.

3. Skandal terparah setelah Calciopoli

ilustrasi bendera Inter Milan (unsplash.com/aobbj)

Dugaan skandal laporan keuangan Inter jadi terparah setelah era Calciopoli yang melibatkan beberapa klub besar, seperti Juventus dan AC Milan. Media-media Eropa kala itu menguliti betul kasus ini.

Dalam dugaan skandal pemalsuan laporan keuangan ini, Inter turut dibantu Federasi Sepak Bola Italia (FIGC). Ada juga keterlibatan kelompok ultras dan mafia.

Editorial Team