Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pendukung Paris FC. (Zakarie Faibis, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)

Intinya sih...

  • Paris FC meraih promosi pertama ke Ligue 1 setelah 20 tahun, didukung oleh investor dan perkembangan pesat klub.

  • Paris FC konsisten di papan atas Ligue 2, berhasil menduduki posisi runner-up pada musim 2024/2025.

  • Pelatih Stephane Gilli berperan besar dalam kesuksesan Paris FC, ditunjuk sejak Juli 2023 dan berhasil meningkatkan posisi klub secara signifikan.

Paris FC muncul sebagai salah satu klub yang patut diperhitungkan di Ligue 2. Sayangnya, klub asal ibu kota Prancis itu belum mampu lolos ke kasta tertinggi meski mampu bertengger di papan atas Ligue 2 dalam 5 tahun terakhir. 

Pada 2024/2025, tim yang berkandang di Stade Charlety membuktikan diri mampu bersaing dengan klub degradasi, seperti Lorient dan Metz. Les Bleus akhirnya berhasil memastikan satu tiket emas ke Ligue 1 setelah menduduki posisi runner-up Ligue 2. 

Setidaknya ada empat fakta menarik di balik keberhasilan Paris FC promosi ke kasta tertinggi Liga Prancis. Apa saja?

1. Pertama kalinya promosi ke Ligue 1

Keberhasilan menembus Ligue 1 adalah capaian sejarah baru bagi Paris FC. Sejak berdiri pada 1969, klub asal ibu kota Prancis itu sama sekali belum pernah merasakan atmosfer kasta tertinggi Liga Prancis. Dalam 20 tahun terakhir, klub ini lebih banyak menghabiskan waktu di kasta ketiga. 

Prestasi besar ini sebenarnya sudah terlihat dari pesatnya perkembangan Les Bleus dalam 5 tahun terakhir. Pada 2021/2022, Paris FC nyaris promosi Ligue 1, tapi mereka justru mengakhiri musim di posisi keempat. Pada 2023/2024, tim ini hanya mampu duduk di posisi kelima klasemen akhir. 

Selain itu, Paris FC mendapatkan suntikan dana dari sejumlah investor yang mampu mendorong prestasinya. Saat ini, saham terbesar Les Bleus dimiliki oleh Agache Sport milik keluarga Bernard Arnault. Sedangkan Red Bull memiliki 15 persen dari saham klub ini.

2. Paris FC konsisten duduk di papan atas Ligue 2 2024/2025

Sejak awal 2024/2025, Paris FC mampu tampil konsisten dan terus bertengger di papan atas. Tim ini bahkan tak pernah duduk di puncak klasemen pada pekan ke-7 hingga 15. Setelah itu, posisinya turun setelah mengalami rentetan kekalahan. 

Setelah naik turun di posisi pada pertengahan musim, Paris FC akhirnya mampu memantapkan posisinya sebagai runner-up menjelang akhir musim. Les Bleus hanya terpaut 2 poin dari pemuncak klasemen FC Lorient. Meski gagal juara, setidaknya Paris FC berhasil mewujudkan cita-citanya berkompetisi di kasta tertinggi Liga Prancis. 

3. Stephane Gilli berkontribusi besar pada prestasi Paris FC

Prestasi Paris FC pada 2024/2025 tentu tak bisa dilepaskan dari peran Pelatih Stephane Gilli. Pelatih berusia 51 tahun asal Prancis itu sudah ditunjuk menukangi klub yang berkandang di Stade Charlety sejak Juli 2023. Ia ditunjuk untuk menggantikan peran Thierry Laurey. 

Pada 2023/2024, Gilli memang tidak memberikan perubahan drastis di skuad Paris FC. Akan tetapi, ia berhasil meningkatkan posisi klub asuhannya dari posisi ketujuh pada 2022/2023 menjadi posisi kelima pada 2023/2024. Puncaknya ia mampu mengantarkan Le Blues menempati posisi runner-up pada 2024/2025.

 Keberhasilan ini tentu berdampak pada reputasi Gilli dalam kariernya di dunia kepelatihan. Pasalnya, ia baru pertama kali diangkat menjadi kepala pelatih di Paris FC. Sebelumnya, Gilli hanya menjadi asisten pelatih Paris FC pada 2019-2020 dan tim nasional Maroko pada 2020-2022. 

4. Paris FC diperkuat pemain bintang di seluruh lini

Selain pelatih, kesuksesan Paris FC tak bisa dilepaskan dari pemain yang berkontribusi langsung pada performa tim. Klub asal Paris ini diperkuat sejumlah pemain bintang di setiap lini. Alhasil, Les Bleus memiliki skuad yang cukup dalam. 

Di lini serang, Jean-Philippe Krasso menjadi sosok yang punya kontribusi terbesar. Striker asal Pantai Gading itu berhasil masuk daftar top skor Ligue 2 dengan mencetak 17 gol. Selain itu, Pierre-Yves Hamel juga menjadi sosok yang diperhitungkan di lini depan. 

Di lini tengah, Paris FC mengandalkan beberapa pemain, seperti Maxime Lopez, Ilan Kebbal, Vincent Marchetti, dan Adama Camara. Keempatnya menjadi andalan Gilli untuk mengisi pos gelandang bertahan dan gelandang serang. Keempat pemain itu jadi kunci aliran bola untuk bertahan dan menyerang. 

Pemain kunci dalam pertahanan Paris FC adalah Moustapha Mbow dan Timothee Kolodziejczak. Keduanya dibantu oleh Thibaut De Smet di posisi bek kiri dan Mathys Touraine yang berperan sebagai bek kanan. Keempatnya mampu membuat lini belakang Les Bleus kokoh. 

Paris FC berhasil mewujudkan cita-citanya tampil di Ligue 1. Namun, Le Bleus harus segera berbenah karena perbedaan persaingan di kasta kedua dan kasta tertinggi cukup signifikan. Kini, tugas Gilli mempertahankan klub asuhannya di divisi utama.  Mampukah mereka?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team