Dilansir laman resmi Premier League, Oliver Glasner mengatakan mematikan sistem permainan Manchester City menjadi salah satu kunci kemenangan Crystal Palace pada final Piala FA 2025. "Saya mengatakan kepada Pep Guardiola, jika kita berhadapan lagi, anda tidak bisa menggunakan sistem ini lagi" ujar Glasner dalam sesi wawancara usai pertandingan. Guardiola sendiri kembali melakukan kesalahan seperti ketika kalah 0-1 dari Chelsea pada final Liga Champions Eropa (UCL) 2021. Ia tiba-tiba mengubah sistem permainan Manchester City. Kali ini, ia melakukan perubahan ekstrem dari skema empat bek menjadi tiga bek.
Tidak hanya itu, Manchester City tiba-tiba memainkan dua striker nomor 9, Erling Haaland dan Omar Marmoush, dalam formasi 3-5-2. Padahal, The Citizens biasa menggunakan skema 4-2-3-1 atau 4-3-3. Crystal Palace mengantisipasinya dengan menempatkan tiga bek yang posisinya rapat sehingga menutup ruang Marmoush dan Haaland. Selain itu, Kamada dan Adam Wharton menunjukkan kinerja apik dalam mematikan kreativitas Kevin De Bruyne dan Bernardo Silva di lini tengah.
Crystal Palace menjadi klub medioker ketiga yang menjuarai Piala FA dalam 20 tahun terakhir setelah Portsmouth pada 2007/2008 dan Wigan Athletic pada 2012/2013. Di sisi lain, Piala FA menjadi trofi mayor kedua bagi Glasner setelah gelar juara Liga Europa (UEL) kala menangani Eintracht Frankfurt pada 2021/2022. Mereka menunjukkan permainan solid, kompak, dan kerja keras selama 90 menit sehingga Manchester City tidak mampu berbuat banyak.