Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi stadion sepak bola (IDN Times/Mardya Shakti)

Chelsea secara resmi membeli winger muda berbakat asal Portugal, Geovany Quenda, dari Sporting Lisbon pada Maret 2025. The Blues menebus sang pemain dengan biaya transfer sebesar 62,4 juta pound sterling atau Rp1,3 triliun. Quenda akan bertahan di Sporting Lisbon dengan status pinjaman sampai Juli 2026.

Penampilan penyerang sayap berusia 17 tahun itu menarik perhatian klub-klub besar Eropa. Ia awalnya dikaitkan dengan dua klub besar Manchester, yaitu Manchester United dan Manchester City. Dilansir TNT Sports, MU kabarnya siap menebus klausul pelepasan Quenda sebesar 84 juta pound sterling atau Rp1,7 triliun. Akan tetapi, Manchester United kalah cepat dengan Chelsea yang sudah mengamankan tanda tangan sang pemain.

Lantas, sehebat apa Quenda sampai menjadi incaran klub-klub besar Eropa? Berikut profil lengkapnya.

1. Sempat masuk akademi Benfica sebelum bergabung dengan Sporting Lisbon

Geovany Quenda lahir di Bissau pada 30 April 2007. Ia pertama kali menimba ilmu sepak bola ketika bermain untuk klub lokal, Damaiense. Potensinya sebagai penyerang sayap sudah dipantau para pemandu bakat dua klub besar Portugal, Benfica dan Sporting Lisbon. Quenda memutuskan bergabung dengan Benfica dan bermain untuk tim U-11. Ia tampil impresif saat menghadapi rival sekota Benfica, Sporting Lisbon. Quenda bahkan mengalahkan Sporting Lisbon di tiga turnamen dalam 1 musim.

Performa sang pemain kemudian menarik perhatian pelatih akademi Sporting Lisbon, Fabio Roque. Dilansir Sky Sports, menurutnya, Quenda tipikal pemain yang tumbuh besar di sepak bola jalanan terutama saat berhadapan 1 versus 1 dengan bek lawan. Roque kemudian berusaha meyakinkan Quenda agar mau bergabung dengan akademi Sporting Lisbon. Sang pemain akhirnya meninggalkan Benfica dan pindah ke Sporting Lisbon saat berusia 13 tahun.

2. Memiliki gaya permainan seperti Bukayo Saka saat baru memulai karier

Geovany Quenda sudah memiliki kepercayaan diri tinggi dan hasrat meraih kemenangan sejak usia remaja. Menurut Fabio Roque, karakternya menjadi salah satu alasan permainannya berkembang begitu cepat. Salah satunya ketika tim junior Sporting Lisbon menghadapi Benfica. Para pemain lainnya begitu gugup di ruang ganti, tetapi Quenda dengan percaya diri mengatakan timnya akan menang dan tidak perlu ada yang dikhawatirkan. Sporting Lisbon berhasil menang 1-0 atas Benfica dan Quenda mencetak satu-satunya gol di laga itu.

Roque menjelaskan gaya permainan Quenda yang disebut mirip dengan Bukayo Saka. Sang pemain tidak hanya piawai dalam menyerang dengan kecepatan, skill olah bola, visi permainan, dan insting mencetak gol. Quenda sering kali turun ke lini belakang untuk membantu pertahanan. Ia beberapa kali memenangkan duel dengan penyerang lawan dan melakukan transisi cepat untuk menyerang. Menurut Roque, gaya permainan Quenda mengingatkannya dengan Bukayo Saka saat memulai kariernya sebagai bek kiri.

3. Permainannya berkembang pesat saat dilatih Ruben Amorim

Geovany Quenda menampilkan performa impresif dengan mencetak 11 gol dan 9 assist dalam 33 laga di semua kompetisi bersama Sporting Lisbon U-23 pada 2023/2024. Ia kemudian mendapat panggilan untuk berlatih bersama tim utama Sporting Lisbon pada pra musim 2024. Pelatih Sporting Lisbon kala itu, Ruben Amorim, memberikan Quenda kesempatan debut dalam kemenangan 3-1 atas Rio Ave FC di Liga Portugal pada 9 Agustus 2024. Sejak saat itu, ia bermain secara reguler di semua kompetisi baik sebagai starter maupun pemain pengganti.

Menurut Fabio Roque, Amorim berperan penting bagi perkembangan karier Quenda. Ia mengatakan sang pelatih memberikan kepercayaan penuh kepada talenta sang pemain untuk bermain di tim utama. Amorim sebenarnya ingin membawa Quenda ke Manchester United. Akan tetapi, MU kalah cepat dari Chelsea yang langsung mengamankan tanda tangan sang pemain pada Maret 2025.

4. Mendapat panggilan pertamanya ke Timnas Portugal senior pada September 2024

Geovany Quenda memulai karier internasional bersama Portugal U-17. Ia melakoni debut ketika Portugal U-17 kalah 0-4 dari Jerman U-17 pada fase grup Euro U-17 2023. Secara keseluruhan, Quenda mencetak 6 gol dan 4 assist dalam 18 laga di semua kompetisi bersama Portugal U-17. Ia kemudian mengoleksi tiga caps dengan Portugla U-21.

Quenda mendapat panggilan pertama ke Timnas Portugal senior saat menghadapi Skotlandia pada fase grup Nations League 8 September 2024. Ia belum menjalani debut di Timnas Portugal senior meski mendapat panggilan lagi pada November 2024 dan Maret 2025. Meski begitu, Quenda mendapat pengalaman berlatih dengan pemain top Portugal lainnya, seperti Cristiano Ronaldo, Bruno Fernandes, dan Rafael Leao.

Geovany Quenda menjadi wonderkid ketiga yang Chelsea datangkan setelah Estevao Willian dan Kendry Paez. Uniknya, ketiga pemain ini berposisi sebagai penyerang sayap. Namun, Quenda akan bergabung dengan tim utama Chelsea pada musim panas 2026. Ia masih punya banyak waktu untuk mengembangkan permainan dan pengalaman bersama Sporting Lisbon pada 2024/2025 dan 2025/2026.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team