Nasib 8 Pemain Jebolan Akademi Chelsea di Era Frank Lampard, Ada Mount

Frank Lampard kembali ke Chelsea sebagai manajer pada tahun 2019. Kedatangannya sebagai legenda membawa harapan baru bagi fans The Blues. Tanpa bisa mendatangkan pemain baru akibat larangan transfer, ia mempromosikan bakat-bakat muda dari akademi.
Selama 2 tahun menjabat, Lampard memberikan kesempatan debut kepada delapan pemain muda. Tentu langkah ini merupakan keputusan menarik bagi masa depan klub pada saat itu. Namun, perjalanan mereka di Stamford Bridge tidak semua berjalan mulus, ada yang hengkang dan ada yang masih bertahan.
Kini, sudah 6 tahun setelah era Lampard berakhir, bagaimana nasib kedelapan pemain tersebut? Begini karier mereka masing-masing di tahun 2025.
1. Armando Broja (Everton) berstatus pemain pinjaman dari Chelsea
Armando Broja pertama kali bermain untuk Chelsea dalam kemenangan 4-0 melawan Everton pada Maret 2020. Setelah debutnya, ia kesulitan mendapatkan tempat di tim utama dan lebih sering dipinjamkan ke klub lain. Peminjaman ke Vitesse, Fulham, dan Southampton memberinya pengalaman, tetapi tidak cukup untuk meyakinkan Chelsea.
Pada musim panas 2024, Broja bergabung dengan Everton dengan status pinjaman selama satu musim. Ia belum mencetak gol untuk klub barunya dan harus bekerja keras untuk membuktikan kemampuannya. Jika gagal bersinar, Chelsea kemungkinan besar akan melepasnya secara permanen.
2. Tariq Lamptey (Brighton & Hove Albion) hanya bermain sekali di EPL bersama Chelsea
Tariq Lamptey mencatat debutnya untuk Chelsea saat menghadapi Arsenal pada Desember 2019. Dalam pertandingan tersebut, ia tampil impresif dan membantu timnya meraih kemenangan 2-1. Namun, persaingan di posisi bek kanan membuatnya sulit mendapatkan kesempatan lebih banyak. Laga melawan Arsenal menjadi satu-satunya bagi Lamptey di EPL bersama Chelsea.
Pada Januari 2020, Lamptey memutuskan pindah ke Brighton untuk mendapatkan menit bermain reguler. Ia berkembang menjadi salah satu bek sayap terbaik yang dimiliki The Seagulls meskipun sering mengalami cedera. Musim ini, ia telah mencetak 3 gol dan 2 assist dalam 18 pertandingan dan menjadi pemain kunci bagi Brighton.
3. Tino Anjorin (Empoli) mulai hilang dari skuad Chelsea setelah kepergian Lampard
Tino Anjorin tampil sebagai pemain pengganti dalam berbagai ajang di bawah Lampard. Ia sempat mendapat kesempatan bermain di Premier League, Liga Champions, dan Piala FA. Namun, setelah Lampard pergi, menit bermain dan perannya di Chelsea semakin berkurang.
Setelah beberapa kali dipinjamkan, Anjorin akhirnya pindah secara permanen ke Empoli pada 2024. Di klub Italia tersebut, ia mendapat lebih banyak menit bermain dan menunjukkan potensinya sebagai gelandang serang. Hingga kini, ia telah mencatat tiga assist dalam 17 pertandingan Serie A.
4. Marc Guehi (Crystal Palace) sekarang jadi andalan Crystal Palace dan Timnas Inggris
Marc Guehi mendapat kesempatan debut di tim utama Chelsea dalam ajang Piala Liga. Ia tampil hanya 180 menit dari dua pertandingan liga, tetapi performanya tidak cukup untuk meyakinkan manajemen klub. Chelsea kemudian meminjamkannya ke Swansea City untuk mendapatkan pengalaman.
Pada 2021, Guehi bergabung dengan Crystal Palace secara permanen dan berkembang menjadi bek tengah yang tangguh. Ia bahkan menjadi salah satu bek terbaik di Premier League dan tampil impresif di Euro 2024. Chelsea kini dirumorkan tertarik untuk merekrutnya kembali setelah menyadari kualitasnya yang hebat sebagai bek tengah. Bersama Crystal Palace, ia telah bermain 34 kali di semua kompetisi pada 2024/2025.
5. Ian Maatsen (Aston Villa) menjadi bagian penting di sektor bek kiri Aston Villa
Ian Maatsen mencatat debutnya untuk Chelsea dalam pertandingan melawan Grimsby Town. Setelah pertandingan itu, ia tidak mendapatkan kesempatan lebih lanjut di tim utama. Klub kemudian memutuskan untuk meminjamkannya ke berbagai tim di Inggris dan luar negeri. Pemain berposisi bek kini ini mulai berkembang setelah lama dipinjamkan ke klub lain.
Setelah beberapa tahun berpindah-pindah, Maatsen akhirnya bergabung dengan Aston Villa secara permanen pada musim panas 2024. Ia langsung menjadi bagian penting dalam skuad Unai Emery dan tampil konsisten di Premier League. Hingga musim ini, ia sudah bermain dalam 22 pertandingan di Premier League. Performa terbaiknya terjadi saat ia masih berseragam Borussia Dortmund.
6. Billy Gilmour (Napoli) kini bermain di bawah asuhan Antonio Conte
Billy Gilmour mencatat debutnya untuk Chelsea pada Agustus 2019 dan tampil mengesankan. Ia bahkan pernah mendapatkan penghargaan Man of the Match pada pertandingan Premier League dan Piala FA. Namun, setelah pergantian menejer, ia kesulitan mendapatkan tempat di tim utama. Padahal, bersama The Blues ia sudah mencatat 22 penampilan.
Pada 2022, Gilmour bergabung dengan Brighton untuk mencari peluang bermain lebih banyak. Setelah tampil 60 laga bersama The Seagulls di Premier League, ia pindah ke Napoli pada musim panas 2024. Kini, ia bermain di bawah asuhan Antonio Conte dan telah mencatat 16 penampilan di Serie A.
7. Mason Mount (Manchester United) kariernya menurun semenjak pindah dari Chelsea ke MU
Mason Mount menjadi pemain kunci di Chelsea sejak debutnya di bawah Lampard. Ia membantu klub memenangkan Liga Champions 2021 dan dua kali meraih penghargaan Pemain Terbaik Chelsea. Namun, pada 2023, ia memilih pindah ke Manchester United.
Kepindahannya ke United tidak berjalan sesuai harapan karena ia sering mengalami cedera. Performanya menurun, dan ia kehilangan tempat di Timnas Inggris. Kini, Mount masih berjuang untuk membuktikan dirinya di Old Trafford. Pada musim ini, ia baru diberi kesempatan bermain selama 403 menit dari 12 laga.
8. Reece James (Chelsea) satu-satunya pemain era Frank Lampard yang masih bertahan
Reece James adalah satu-satunya pemain dalam daftar ini yang masih bertahan di Chelsea. Ia menjadi bagian penting dari tim sejak debutnya dan terus berkembang sebagai bek kanan utama The Blues. Pada musim 2024/2025, ia dipercaya sebagai kapten tim.
Meski pada awal musim ini mengalami cedera parah, James tetap menjadi pemain kunci bagi Chelsea. Musim ini, ia mulai beradaptasi dalam peran baru sebagai gelandang. Menariknya, meski tampil diposisi baru, ia tampil cukup baik. Ia bahkan bisa mencetak satu gol saat melawan klub Kevin Diks, Copenhagen, pada Conference League 2024/2025.
Dari delapan pemain yang mendapat debut di era Lampard, hanya Reece James yang masih bertahan. Beberapa pemain sukses berkembang di klub lain, sementara yang lain masih terus berjuangmendapat tempat utama. Apakah Chelsea menyesal melepas beberapa dari mereka terlalu cepat? tidak ada yang tau pasti.