Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi logo Manchester City (unsplash.com/supergios)
ilustrasi logo Manchester City (unsplash.com/supergios)

Intinya sih...

  • Guardiola mengakui Klopp sebagai lawan terberatnya
  • Klopp membuatnya sulit tidur dan selalu memaksanya untuk mencari cara mengalahkan Liverpool
  • Filosofi permainan Klopp menjadi antitesis milik Guardiola dan selalu menyulitkan ManCity
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Tak bisa dihindari, Pep Guardiola merupakan salah satu manajer atau pelatih terbaik di sepak bola modern. Kariernya bersama Barcelona, Bayern Munich, dan Manchester City, begitu gemilang dengan puluhan trofi yang sudah dikantonginya.

Guardiola tercatat memiliki 39 trofi sepanjang menangani Barcelona, Bayern, dan ManCity, dari berbagai kompetisi serta turnamen. Dengan torehan itu, bisa dibilang tak ada satu pun juru taktik yang bisa menandinginya.

Namun, Guardiola punya pendapat lain. Ada satu manajer atau pelatih yang membuatnya selalu keteteran dan susah tidur kala jumpa tim asuhannya. Siapa?

1. Bikin susah tidur

Adalah Juergen Klopp, manajer atau pelatih yang selalu dianggap Guardiola sebagai pesaing terberatnya. Bersama Liverpool, disebutkan Guardiola, Klopp sering membuatnya susah tidur karena harus berpikir keras.

Selain itu, Klopp memaksanya harus bertahan di kantor sepanjang hari demi berdiskusi untuk mencari cara menundukkan Liverpool versinya.

"Liverpool versi Juergen Klopp adalah lawan paling susah saya hadapi sepanjang hidup. Saya tak pernah punya lawan yang memaksa untuk menghabiskan malam dan siang dengan staf pelatih, mencari cara mengalahkan mereka, menguliti kelemahannya," ujar Guardiola dilansir Liverpool Echo.

2. Sering diperdaya Klopp

Guardiola mengakui sering diperdaya Klopp ketika masih menangani Liverpool. Saat mengira sudah menemukan formula untuk mengalahkan The Reds era Klopp, Guardiola justru kerap menelan pil pahit.

"Ada hari-hari ketika saya berpikir, 'habislah dia'. Keesokan harinya, dia malah menghancurkan saya, lagi," kata Guardiola.

3. Filosofi Klopp antitesis milik Guardiola

Filosofi permainan Klopp, bagi pria Spanyol itu, menjadi antitesis miliknya. Transisi cepat, skema energik, hingga militansi permainan gegenpressing, menurut Guardiola selalu menyulitkan ManCity.

"Tak pernah ada lawan lebih tangguh yang saya hadapi. Dia paling sulit dikalahkan dengan cara bermainnya, transisi, karena tanpa basa-basi, menyerang dengan banyak pemain," kata Guardiola.

Editorial Team