Hasil Manis Belanja Besar Sunderland pada Musim Panas 2025

Sunderland kembali ke kasta tertinggi Inggris setelah menanti selama 8 tahun serta dengan cara yang dramatis. Di final play-off EFL Championship 2024/2025 melawan Sheffield United pada 24 Mei 2025, mereka tertinggal terlebih dahulu lewat gol Tyrese Campbell. Namun kemudian, mereka membalikkan keadaan melalui gol Eliezer Mayenda dan gol penentu pada injury time dari Tom Watson.

Perjuangan mereka untuk mencapai kemenangan itu juga memperlihatkan betapa sulitnya jalan kembali ke Premier League. Mereka terlebih dahulu mengalahkan Coventry City di semifinal dalam laga yang ditentukan lewat tambahan waktu dan kemudian harus bertahan menghadapi tekanan di final. Dengan demikian, mereka memastikan tiket ke Premier League 2025/2026 sebagai klub promosi, menyusul keberhasilan Leeds United dan Burnley yang lebih dahulu mendapat tiket. 

Jika melihat pencapaian pada fase grup, maka Sunderland bukanlah tim yang layak diunggulkan untuk merebut tiket promosi. Pasukan Le Bris finis di peringkat keempat, terpaut begitu jauh dengan Sheffield United di peringkat ketiga, yakni 14 poin. Produktivitas gol juga tak terlalu mentereng dengan mengemas 58 gol dan kebobolan 44 gol.

Musim panas 2025 menjadi periode penting dalam perjalanan baru Sunderland di Premier League. Setelah memastikan promosi, manajemen klub langsung menggelontorkan dana besar demi memperkuat skuad agar mampu bersaing dengan tim-tim papan atas. BBC melaporkan, dana senilai 161 juta pound sterling (RP3,5 triliun) untuk merekrut pemain baru membuat mereka memecahkan rekor belanja terbesar oleh sebuah klub promosi. Angka tersebut menunjukkan ambisi besar klub untuk tidak sekadar bertahan, melainkan juga tampil kompetitif di level teratas dalam kurun waktu lama.

Jumlah pemain yang direkrut pun mencerminkan keseriusan tersebut. Sunderland mendatangkan 15 pemain baru sepanjang bursa transfer musim panas 2025, termasuk beberapa nama muda potensial dari Prancis dan Spanyol serta dua pemain berpengalaman dari Premier League. Mereka juga sukses meyakinkan Granit Xhaka untuk bergabung setelah sang pemain menunjukkan kapasitasnya sebagai gelandang jempolan di Jerman. Kombinasi pemain muda dan senior ini diharapkan dapat menciptakan keseimbangan antara energi, kreativitas, dan pengalaman di lapangan.

Langkah besar ini sempat menimbulkan perdebatan. Banyak pihak menilai bahwa perubahan skuad secara besar-besaran bisa mengganggu keharmonisan tim yang sebelumnya sukses di Championship. Namun, Le Bris menegaskan bahwa strategi tersebut dilakukan dengan perhitungan matang dan visi jangka panjang untuk membentuk fondasi kuat bagi proyek pembangunan The Black Cats.

Sorotan yang menghampiri Sunderland akibat belanja besar pada musim panas 2025 terjawab dengan penampilan yang begitu mengesankan pada awal 2025/2026. Langkah mereka di Carabao Cup memang telah terhenti pada putaran kedua. Namun, nasib buruk itu tak berlaku di Premier League, setidaknya hingga pekan kesembilan.

Sederet nama baru di skuad memainkan peran penting dalam pencapaian apik ini. Di lini tengah, ada Granit Xhaka yang menjadi motor permainan sekaligus pemimpin bagi para pemain muda. Mantan gelandang Arsenal itu menunjukkan kualitas dan etos kerja luar biasa, menjadi sosok sentral dalam transisi bertahan maupun menyerang. Sementara itu, kontribusi Robin Roefs di bawah mistar juga tak kalah penting hingga dinominasikan untuk penghargaan Premier League Player of the Month edisi September setelah mencatatkan performa gemilang dalam tiga laga beruntun.

Pemain muda lainnya seperti Noah Sadiki, Habib Diarra, dan Chemsdine Talbi turut memberi warna baru dalam permainan cepat dan dinamis ala Le Bris. Dengan rata-rata usia skuad yang hanya sekitar 25 tahun, Sunderland menjadi salah satu tim termuda di Premier League musim ini. Meski begitu, mereka menunjukkan kematangan dalam bertahan dan efisiensi tinggi saat menyerang yang sekaligus membuktikan bahwa regenerasi yang dilakukan klub berjalan efektif.

Keberhasilan menyatukan para pemain baru dalam waktu singkat menjadi bukti dari solidnya sistem kepelatihan Le Bris. Ia menekankan pentingnya kerja keras dan kebersamaan sebagai fondasi utama tim, bukan semata nama besar atau nilai transfer. Dengan pendekatan itu, Sunderland kini menjelma menjadi salah satu kekuatan baru yang patut diperhitungkan di Premier League 2025/2026.