Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Patrick Kluivert
Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert dalam jumpa pers jelang melawan Jepang, Senin (9/6/2025). (Dok. PSSI).

Intinya sih...

  • Shin Tae Yong memiliki persentase kemenangan 46,7% dalam 15 laga pertamanya bersama Timnas senior, kalah dari Kluivert yang memiliki persentase kemenangan 50% dalam delapan laga.

  • Meski dengan persentase berbeda, Shin membawa Timnas jadi runner-up Piala AFF 2020 dan lolos ke Piala Asia 2023, sementara Kluivert membawa Timnas lolos ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

  • Founder Football Institute menyatakan bahwa secara statistik baik Shin maupun Kluivert tak ada beda di tahun pertama, namun tekanan dari fans membuat perbedaan. Kluivert harus menghadapi tekanan lolos dari babak keempat Kualifikasi Pial

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Belakangan, fans Timnas Indonesia senang melakukan perbandingan. Selain membandingkan Shin Tae Yong dan Gerald Vanenburg, mereka membandingkan sosok asal Korea Selatan itu dengan Patrick Kluivert.

Perbandingan raihan Shin dan Vanenburg di Timnas U-23, merembet juga kepada perbandingan capaian Shin dan Kluivert di Timnas Indonesia senior. Nah, Football Institute ternyata melakukan studi soal itu.

Berikut adalah hasil studi Football Institute, berkaitan dengan capaian tahun pertama Shin dan Kluivert bersama Timnas senior.

1. Persentase kemenangan di tahun pertama

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong dan penyerang Timnas Hokky Caraka. (IDN Times/Bandot Arywono)

Total, Shin menangani Timnas senior dalam 60 laga sejak 2021, dengan torehan 26 kemenangan, 14 hasil imbang, dan 20 kekalahan. Di tahun pertamanya, Shin menangani Timnas senior dalam 15 laga.

Rinciannya, dari 15 laga itu, Shin menang tujuh kali, imbang tiga kali, dan kalah lima kali, dengan persentase kemenangan mencapai 46,7 persen. Persentasenya ini ternyata kalah dari Kluivert.

Sejauh ini, Kluivert sudah melakoni delapan laga bersama Timnas senior. Dari delapan laga itu, dia menang empat kali, imbang dua kali, dan kalah dua kali dengan persentase kemenangan 50 persen.

2. Sama-sama memiliki capaian bersama Timnas senior

Pelatih Indonesia Patrick Kluivert dan bek Indonesia Rizky Ridho. IDN Times/Ardiansyah Fajar.

Meski menorehkan persentase berbeda, Shin dan Kluivert bertabur capaian di tahun pertama melatih Timnas. Bagi Shin, meski gagal di Kualifikasi Piala Dunia 2022, dia membawa Timnas jadi runner-up Piala AFF 2020.

Shin juga membawa Timnas senior lolos ke Piala Asia 2023, usai menang dua kali di laga kualifikasi lawan Kuwait dan Nepal. Selanjutnya, dia juga membawa Timnas lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Sementara, Kluivert juga membawa Timnas senior lolos ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dia membawa skuad Garuda menang atas Bahrain dan China, meski akhirnya kalah dari Jepang dan Australia.

3. Secara statistik tak beda, tekanan lain soal

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong. (IDN Times/Bandot Arywono)

Founder Football Institute, Budi Setiawan, mengungkapkan secara prestasi baik Shin dan Kluivert tak ada beda di tahun pertama. Namun, jika bicara tekanan dari fans, di situlah letak perbedaannya.

"Patrick Kluivert harus menghadapi tekanan lolos dari babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kredit tinggi juga harus diberikan kepadanya karena tanpa pemusatan latihan (TC) seperti Shin, dia membawa Timnas Indonesia berprestasi," ujar Budi dalam keterangannya.

Editorial Team